Minggu, 21 Desember 2025

‎Pelabuhan Peti Kemas Disorot, Pengamat Ingatkan Kawasan Cagar Budaya

Photo Author
- Senin, 3 November 2025 | 00:01 WIB
Pengamat kebijakan publik, sosial dan ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi. (Ist)
Pengamat kebijakan publik, sosial dan ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi. (Ist)

‎GEMA LANTANG, JAMBI -- Pembangunan Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tuai sorotan tajam dari pengamat ternama di Jambi.

‎Proyek dari pemerintah pusat ini disambut dukungan penuh Pemerintah Provinsi Jambi, terutama Gubernur Al Haris dan Sekda Sudirman.

‎Mereka meyakini pelabuhan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan arus barang dan jasa, penyerapan tenaga kerja, serta pendapatan masyarakat dan daerah. 

‎Namun, pengamat kebijakan publik, sosial dan ekonomi, Dr. Noviardi Ferzi mempertanyakan urgensi pembangunan pelabuhan ini.

Baca Juga: ‎Pertumbuhan UMKM Kota Jambi Meningkat, Ekonom: Perlu Sinergi Industri

‎Noviardi melihat Pelabuhan Talang Duku yang menjadi pelabuhan utama di Jambi masih menghadapi masalah kapasitas dan kedalaman alur sungai yang dinilai tidak memadai untuk kapal ukuran besar.

‎Sehingga, kata Noviardi, banyak komoditas diekspor dari pelabuhan di luar Jambi.

‎"Beberapa aspek yang membuat urgensi pembangunan pelabuhan di Muaro Jambi diragukan yaitu biaya logistik di Jambi tergolong tinggi [28%], lebih tinggi dari rata-rata nasional [23%] yang menunjukkan inefisiensi infrastruktur pelabuhan dan transportasi." katanya, Minggu, 2 November 2025.

‎Kapasitas pelabuhan eksisting (Talang Duku) diklaim hanya mampu menampung 42% ekspor komoditas utama seperti CPO, karet, kayu olahan, dan lainnya. Sementara sisanya menggunakan pelabuhan luar Provinsi Jambi yang lebih efisien.

Baca Juga: Zulhas Sebut MBG Bisa Naikkan Kecerdasan IQ

‎Noviardi juga menegaskan bahwa pembangunan pelabuhan baru harus benar-benar matang dalam perencanaan dan penanganan logistik agar tidak mubazir.

‎Sebab, kondisi alur sungai Batang Hari yang kedalamannya hanya mampu dilalui oleh kapal kecil dengan muatan maksimal hanya 2.000 ton.‎

‎Hal ini dinilai sangat kontradiktif dengan kebutuhan pelabuhan antar benua yang memerlukan kedalaman dan kapasitas dermaga lebih besar yakni minimal 8.000 ton.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Bina Marga Kebut 461 Proyek Ruas Jalan di Kota Jambi

Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
X