Tanda-tanda Nyata Kota yang Bergerak
Sport tourism di Jambi tidak lahir tiba-tiba. Beberapa kegiatan sebelumnya menunjukkan keseriusan Pemerintah Kota Jambi.
• Lomba Lari Tiga Danau yang menyatukan kawasan Teluk, Buluran, dan Sipin dalam satu lintasan sejarah dan budaya.
• Kejurprov Balap Motor, yang sukses menarik 15.000 penonton dan menghasilkan transaksi UMKM lebih dari Rp1,2 miliar.
• Kejuaraan Panahan Internasional, yang mengangkat citra Jambi sebagai tuan rumah event berstandar global.
Baca Juga: Pakar Keuangan: Generasi Milenial Lebih Sadar Tabungan Darurat
Getz & Page (2016) mencatat bahwa kota-kota yang mampu menggabungkan event olahraga dengan strategi promosi pariwisata dan desain ruang publik akan memiliki daya saing yang berkelanjutan di level nasional dan internasional.
"Kota Jambi sudah mengarah ke sana, tinggal memperkuat konsistensi dan kelembagaannya."katanya, Jum'at, 5 September 2025.
Martayadi menjelaskan bahwa agar gagasan ini tidak berhenti sebagai wacana, perlu langkah konkret yang bisa dijalankan lintas sektor.
Baca Juga: JP Morgan Prediksi Pasar Saham RI Bangkit di Semester II
1. Penyusunan Kalender Event Sport Tourism Kota Jambi
Kota ini harus memiliki kalender tahunan yang terstruktur, meliputi event remaja, olahraga tradisional, hingga olahraga ekstrem, dengan klasifikasi skala lokal, regional, dan nasional bahkan internasional.
2. Rekayasa Ruang Terbuka Multifungsi
Ruang-ruang publik perlu dirancang ulang untuk mendukung aktivitas olahraga sambil tetap membuka ruang ekonomi warga—misalnya jalur lari di pinggir danau yang terintegrasi dengan zona UMKM dan area wisata keluarga.
3. Penguatan Kelembagaan Sekolah & Komunitas Olahraga
Keterlibatan 240 tim pelajar dalam ASLA Championship adalah bukti bahwa sport tourism bisa menyatu dengan dunia pendidikan. Maka perlu ada program pengembangan akademi olahraga berbasis sekolah.