Gemalantang.com - Kepala Dinas Perhubungan (-Dishub) Provinsi Jambi, John Eka Powa pernah mengatakan, operasional angkutan batubara selama Ramadhan sudah sudah ditentukan jadwalnya.
Dikatakan, John Eka Powa juga mengenaskan, untuk semua sopir angkutan batubara untuk mematuhi jam operasional yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.
" Untuk semua hauling batubara di seluruh daerah Jambi, untuk keluar dari mulut tambang pukul 21.00 WIB. Dan pada pukul .04.00 WIB tidak lagi angkutan batubara melintasi di jalan," tegasnya.
Pengaturan jadwal angkutan batubara ini guna untuk menghormati masyarakat yang lagi menjalankan puasa, agar pada siang harinya tidak ada kemacetan lalulintas.
Baca Juga: Lebih Banya dari Kalimantan Timur, Ini Jumlah Korban Kecelakaan Angkutan Batubara di Jambi
Baca Juga: Fadhil Arief Sebut, Jangan Ada Lagi Angkutan Batubara Melewati Jalan di Batanghari
Baca Juga: Ivan Wirata Tak Setuju Angkutan Batubara Melintas di Jalan Nasional
Namun fakta diapangan berbeda apa yang telah di ucapkan. Pasalnya hari ini Kamis (14/3/2024) kemacetan jalan kembali terjadi di jalan Simpang Kormeo, Kecamatan Bathin XXIV sampai Desa Jebak, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batanghari.
" Kemacetan pagi ini terjadi, saya sudah dua jam menunggu mau ke Jambi," ungkapnya.
Dia jual mengatakan, sejak pukul 08.29 WIB dia menunggu di dalam kemacetan.
Baca Juga: PMII Jambi Sepakat Al Haris Larang Angkutan Batubara, Tapi Kini Rakyat Jambi Kena Prank
Baca Juga: Kemacetan Angkutan Batubara, Warga: Wo Lebih Memilih Sopir Daripada Jutaan Masyarakat Jambi
Sementara, yang menyebabkan kemacetan ini, karena banyak mobil angkutan batubara mau masuk ke pelabuhan PT PUS di Desa Jebak.
Banyak angkutan masuk ke pelabuhan PT PUS, terpaksa para sopir angkutan harus antrian.
Sebelumnya Kadishub Provinsi Jambi, John Eka Powa juga mengatakan, agar tidak terjadi kemacetan pada siang harinya. Pihaknya juga telah menerjunkan 88 personel disetiap titik.