"Jika reklamasi dibiarkan menjadi formalitas, maka lubang-lubang tambang di tanah Batanghari bukan sekadar bekas galian, melainkan simbol dari keserakahan yang menelan masa depan." bebernya.
"Reklamasi bukan lagi pilihan, tapi satu-satunya cara untuk menebus luka bumi dan memulihkan martabat ruang hidup manusia." pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Rahmad Ade
Terkini
Selasa, 16 Desember 2025 | 10:44 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 16:59 WIB
Senin, 15 Desember 2025 | 08:21 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 20:59 WIB
Minggu, 14 Desember 2025 | 18:22 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 16:13 WIB
Sabtu, 13 Desember 2025 | 08:06 WIB
Jumat, 12 Desember 2025 | 19:49 WIB
Kamis, 11 Desember 2025 | 10:39 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 21:50 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 16:40 WIB
Rabu, 10 Desember 2025 | 15:07 WIB
Selasa, 9 Desember 2025 | 19:39 WIB
Senin, 8 Desember 2025 | 15:04 WIB
Senin, 8 Desember 2025 | 10:46 WIB
Minggu, 7 Desember 2025 | 20:02 WIB
Minggu, 7 Desember 2025 | 17:59 WIB
Sabtu, 6 Desember 2025 | 06:05 WIB
Jumat, 5 Desember 2025 | 14:12 WIB
Kamis, 4 Desember 2025 | 23:17 WIB
Artikel Terkait
Sorotan Tajam di Balik 68 Kendaraan Sampah Bantuan Maulana
Kebijakan Maulana 'Melembut' Usai Diterpa Gelombang Protes
Kejagung Didesak Bongkar Skandal Batubara Koto Boyo
Pakai Sumber Air dari Sumur Bor, KDM: Kirain dari Mata Air
Pertemuan Hangat Prabowo dan Lula da Silva: Bahas Kerja Sama
Menakar Efektivitas 11 Program Kota Jambi Bahagia: Dari Visi ke Realisasi
'Lansia Bahagia' dan 'Kota Tangguh' milik Maulana di Persimpangan Transparansi
Dedi Mulyadi Ancam Tak Perpanjang Izin Aqua
Sekda Bekasi Bantah Pernyataan Purbaya soal Jual Beli Jabatan
Batubara di Jalan Rakyat: Saat Regulasi Tak Lagi Dihormati