peristiwa

Tolak Penawaran Trump yang Ngotot Pindahkan Warga Gaza ke Berbagai Negara, Masyarakat: Mereka yang Pergi Tidak Pernah Kembali

RK
Kamis, 30 Januari 2025 | 11:35 WIB
Potret warga Palestina saat diculik penduduk Israel sebelum gencatan senjata. (instagram.com/motaz_azaiza) (Gema Lantang )

Baca Juga: DeepSeek vs ChatGPT, Ini Plus Minus AI Asal China versus AS yang Bersaing Ketat di Dunia Kecerdasan Buatan

Menurutnya, setiap jengkal tanah Gaza memiliki sejarah dan kenangan yang tak tergantikan.

 

“Gagasan relokasi yang disebutkan Trump hanyalah angan-angan. Setelah semua yang kami alami, apakah dia pikir kami akan meninggalkan rumah kami begitu saja? Ini tanah kami, dan kami akan tetap di sini,” katanya kepada Al Jazeera, Selasa 28 Januari 2025.

 

Pendapat serupa diungkapkan Abu Suleiman Zawaraa, seorang petani di Khan Younis, Gaza Selatan. 

 

Meskipun ladangnya hancur akibat serangan Israel, ia tetap kembali menanam zaitun dan jeruk. Baginya, meninggalkan Gaza bukanlah pilihan.

 

“Kami telah bertahan dari serangan, kehancuran, dan kehilangan. Namun, itu tidak akan membuat kami menyerah. Hidup di antara puing-puing adalah tantangan yang kami hadapi dengan tekad,” ungkapnya.

 

Sejak Israel melancarkan serangan ke Gaza pada 7 Oktober 2023, lebih dari 46.700 warga Palestina tewas, termasuk 18.000 anak-anak. 

 

Hampir 1,9 juta orang mengungsi, sementara infrastruktur kota mengalami kerusakan parah.

 

Halaman:

Tags

Terkini

Kisah Haru Penemuan Balita Asal Makassar di Jambi

Minggu, 9 November 2025 | 12:31 WIB