Gemalantang.com -Selama musim banjir kurang lebih tiga bulan membawa keberuntungan angkutan batubara melintasi lewat jalur sungai batanghari.
Karena dalamnya sungai batanghari membuat tongkang angkutan batubara melenggang hilir selama tiga bulan ini.
Namun saat debit air sungai batanghari pun mulai menyusut, dan tongkang angkutan batubara harus hati-hati melintas di sungai batanghari.
Seperti terjadi di Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten. Kuatkan air sungai batanghari menyurutkan membuat tongkang kandas.
Menurut warga setempat, tongkang angkutan batubara ini sudah tiga kandas, karena jalur yang dilewati tongkang tersebut terbilang surut.
" Dalam beberapa hari ini sungai batanghari menyurutkan secara drastis, sehingga membuat tongkang angkutan batubara kandas," ungkap Suhaili, Kamis (21/3/2024).
Sebelumnya Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto pernah mengingat, agar Gubernur Jambi Al Haris untuk mendesak jalan khusus angkutan batubara. Jangan mengandalkan jalur sungai.
"Jika mengandalkan debit air sungai, saya tidak tahu berapa lama itu bisa berjalan. Habis itu airnya surut lagi tidak bisa jalan lagi dan ini akan menjadi masalah lagi pasti nanti menumpuk lagi di jalan," terang Edi Purwanto saat itu.
Edi Purwanto juga berharap ada komitmen dari pengusaha untuk menyelesaikan jalan khusus batubara.
Baca Juga: Ini Jumlah Kecelakaan Angkutan Batubara Selama Sembilan Tahun Terakhir
Baca Juga: Jalan Khusus Angkutan Batubara Tak Kunjung Selesai, Edi Purwanto: Jadi Beban Pak Gubernur
Solusi sungai menurut Edi Purwanto jika hanya mengandalkan debit air maka juga tidak bisa dipastikan. Sebab, debit air bisa saja surut.
"Harapan saya pengusaha batubara ayo sama-sama selesaikan jalan khusus, kemudian pengawasan kita dari Dishub, kepolisian juga dioptimalkan, polairud juga dicek, jangan sampai kebijakan baru menimbulkan masalah baru," pungkasnya.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto juga menyampaikan bahwa pihaknya menghargai upaya Pemprov Jambi untuk menyelesaikan masalah kemacetan batubara.