GEMALANTANG - - Kasus dugaan perundungan dan pemerasan di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip) menghadirkan sejumlah saksi dari PPDS Undip angkatan 77 di Pengadilan Negeri (PN) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), pada Rabu, 25 Juni 2025.
Dalam kesempatan itu, hakim anggota, Rightmen Situmorang sempat menyindir saksi lantaran menilai tidak ada perundungan dalam kasus yang menimpa almarhumah dokter Aulia Risma.
Para saksi yang dihadirkan itu masing-masing bernama Bayu, Kalika, Danang, Nur Akbar, dan Rezki. Situmorang menyoroti pengakuan para saksi jika tugas-tugas milik senior dikerjakan oleh para junior.
Baca Juga: Skandal Dugaan Penipuan Investasi Batubara Bergulir
"Tugas senior kalian disuruh ngerjain benar tidak kayak gini? Perundungan tidak itu?" tanya Situmorang kepada para saksi di PN Semarang, Jateng, pada Rabu, 25 Juni 2025.
Salah satu saksi, Bayu, lantas menjawab 'tergantung'. Jawaban itu membuat hakim menanggapi dengan nada tinggi.
"Bayangkan saja sampai angkatan 77 kegiatan kayak gitu dikerjakan. Kenapa, karena kalian nggak mau melaporkan, karena kalian tidak mau komplain," terang Situmorang.
Baca Juga: Lantik Advokat Baru di Jambi, Ketum KAI: Bantu Masyarakat Tegakkan Keadilan
"Kalau angkatan 60 sudah komplain, tidak perlu sampai ada yang mati, diteruskan tidak?" imbuhnya.
Dalam hal ini, pernyataan hakim mengarah pada dugaan perundungan dan iuran bulanan mahasiswa hingga puluhan juta per orang yang sebagian digunakan untuk membiayai kebutuhan senior.
Baca Juga: Kejaksaan Bantah Tudingan Pemukulan Peserta Demo di Sungai Penuh
Situmorang selaku hakim menilai, tradisi itu baru ditemuinya dalam kegiatan PPDS di Undip.
"Tugas-tugas senior dikerjakan juga sama junior. Lucu itu, dan itu terjadi di PPDS Anestesi Fakultas Kedokteran Undip, mau jadi apa? Kan itu pertanyaannya," tuturnya.
Artikel Terkait
Warga Jambi Heboh, Debu Batubara Bertebaran di Sungai Batanghari
Iran Dituding Langgar Gencatan Senjata, Israel Kerahkan Kekuatan Penuh
Presiden Baru Korsel Telpon Prabowo, Ini Poin Pentingnya
Ngeri! WNI Ungkap Situasi Mencekam di Tengah Perang Iran Vs Israel
Evakuasi Pendaki Asal Brasil di Rinjani Berlanjut
Polisi Gagalkan Penyelundupan 30 Kg Sabu dan 2.000 Liquid Vape dari Malaysia