Saat itu, Sudirman Said menyebut penguasaan kontrak minyak pernah mencapai 70 persen ke 1 grup bisnis yang diduga dikendalikan Riza.
"Itu tidak mungkin terjadi tanpa intervensi dan memang kemudian terbukti melalui audit investigatif terhadap Petral," sebutnya.
Sudirman Said juga sempat mengungkap, pembubaran Petral tidak otomatis mengakhiri dominasi jaringan tersebut karena sistem masih dikuasai kelompok yang sama.
Baca Juga: Cerita Kepala Sekolah SMAN 72 Jakarta usai Insiden Ledakan
"Nama saja yang berubah tapi sistem dan penguasaan tetap mereka," terangnya.
"Kalau ini bisa berjalan tuntas berarti kita selangkah lebih maju dalam melawan sistem yang selama ini dikuasai oleh invisible hand yang nyata," tutup Sudirman Said.