nasional

Impor Beras Dihentikan: Menanti Janji Kemandirian Pangan Indonesia

Jumat, 10 Oktober 2025 | 08:46 WIB
Pemerintah Indonesia mengklaim bahwa segera mencapai swasembada beras dalam beberapa bulan ke depan. (indonesia.go.id)

Meski demikian, tantangan tetap membayangi, terutama dari faktor iklim ekstrem yang dapat mengganggu musim panen.

Selain peningkatan produksi, Amran juga menyoroti indikator kesejahteraan petani yang menunjukkan tren positif. 

Nilai Tukar Petani (NTP) nasional kini mencapai 124,36 persen, lebih tinggi dari target Kementerian Keuangan yang hanya 110 persen.

“Kemudian, khusus bulan ini, beras terjadi deflasi yaitu -0,13 persen. Lima tahun terakhir, ini (deflasi beras) pertama di bulan September, di saat paceklik,” ungkapnya.

Deflasi beras tersebut dinilai sebagai sinyal stabilnya harga pangan pokok di tengah peningkatan pasokan, sekaligus menandakan daya beli masyarakat tetap terjaga.

Baca Juga: Publikasi Data Keracunan MBG Tetap Dilakukan Lewat BGN

Meski berbagai capaian statistik menunjukkan tren positif, publik masih menanti bukti nyata bahwa Indonesia benar-benar bisa lepas dari ketergantungan impor beras. 

Pengalaman di tahun-tahun sebelumnya menunjukkan, gangguan iklim dan distribusi sering kali membuat pasokan terganggu, memaksa pemerintah kembali membuka keran impor.

Dengan penghentian impor sementara ini, pemerintah dihadapkan pada tantangan menjaga keseimbangan antara produksi, harga, dan stok cadangan beras nasional. 

Masyarakat berharap langkah ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi benar-benar menjadi pijakan awal menuju swasembada beras yang berkelanjutan.

Halaman:

Tags

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB