“Bagi saya, ini bukanlah tempat pengabdian baru, melainkan kelanjutan dari perjalanan sebelumnya,” ujarnya.
Di sisi lain, Ferry mencatat adanya “pekerjaan rumah besar” yang belum tuntas. Hal itu terkait penciptaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan kompetensi SDM, hingga perlindungan pekerja tetap menjadi isu mendesak.
“Ketenagakerjaan adalah urat nadi pembangunan bangsa,” tutur Ferry menegaskan prioritasnya.
Visi di Tengah Bayangan Skandal
Dalam pernyataan yang sama, Ferry berjanji akan memfokuskan diri pada tiga aspek utama, yakni perlindungan dan kesejahteraan pekerja, peningkatan kompetensi tenaga kerja, serta penciptaan lapangan kerja berkualitas.
Menurutnya, langkah itu hanya bisa terwujud dengan sinergi bersama berbagai pihak.
Baca Juga: Lintasan Perombakan Kabinet Prabowo yang Penuh Kejutan
“Saya meyakini dengan kerja keras, kolaborasi, dan komitmen bersama, kita mampu membangun ekosistem ketenagakerjaan yang berkeadilan, produktif, dan berdaya saing global,” sebut Ferry.
Ferry lantas menutup pernyataannya dengan nada optimistis sekaligus menyiratkan janji manis tentang masa depan tenaga kerja Indonesia di bawah kepemimpinannya.
“Bismillah, mari kita tuntaskan amanah ini demi masa depan tenaga kerja dan Indonesia yang lebih sejahtera,” tegasnya.
Luka Lama Immanuel Ebenezer
Meski Ferry mencoba melangkah ke depan, bayang-bayang skandal Immanuel Ebenezer disinyalir masih kuat menghantui Kemenaker.
Bagi yang belum tahu, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi sempat mengumumkan terkait Presiden Prabowo yang resmi memberhentikan Ebenezer dari jabatan Wamenaker setelah ditetapkan sebagai tersangka KPK pada 22 Agustus 2025 lalu.
“Baru saja untuk menindaklanjuti hal tersebut (penetapan tersangka), Bapak Presiden telah menandatangani keputusan presiden tentang pemberhentian Saudara Immanuel Ebenezer dari jabatannya sebagai Wamenaker,” kata Prasetyo kepada awak media di Jakarta, pada 22 Agustus 2025.
Baca Juga: 5 Rekomendasi KPK soal Kajian Rangkap Jabatan Menteri Pasca Putusan MK
Terpisah, Ketua KPK Setyo Budiyanto mengungkapkan Ebenezer terlibat dalam dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).