Gemalantang.com - Jembatan Kecematan Muara Tembesi yang kini sudah tiga kali ditabrak tongkang angkutan batubara.
Warga minta pihak hukum dan Pemerintah Provinsi Jambi agar tegas terhadap pengusaha tambang batubara di Jambi ini, karena jika tidak tegas jembatan Tembesi terancam roboh.
" Ini merupakan warisan dari Presiden Soeharto yang di bangun pada tahun 1982 lalu," ungkap Raju, Jumat (17/5/2024)
Saat itu pada Sabtu 24 April 1982 dari Sitiung, dengan menumpang helikopter, Presiden Soeharto banyak dan rombongan menuju ke Kecamatan Muara Tembes, Kabupaten Batanghari Provinsi Jambi.
Baca Juga: Di Jambi Heboh Soal Dugaan Video Oknum Mahasiswa Unja
Di Kecamatan Muara Tembesi yang terletak di Kabupaten Batanghari itu, siang ini Kepala Negara meresmikan penggunaan Jembatan Muara Tembesi.
Jembatan Tembesi ini merupakan penghubung antara Muara Bungo dengan Jambi yang terletak pada jalur jalan raya Trans Sumatera.
Baca Juga: BPS Sebut Angka Pengangguran Di Indonesia Turun Pada Awal Tahun 2024
Selama 32 tahun begitu banyak infrastruktur yang hingga kini eksistensinya masih berperan vital. Tak heran kalau kemudian masyarakat menjulukinya bapak pembangunan.
Tapi predikat tersebut masih dalam batas wajar, namanya juga mimpin di negara yang baru merdeka membangun proyek infrastruktur sana-sini menjadi kewajiban.
Baca Juga: Ini Penjelasan Kenapa Huruf K Kerap Digunakan Pada Label Harga
Makanya Soeharto bisa bikin segala hal berlabel pertama, seperti jalan Tol Jagorawi yang merupakan akronim dari Jakarta Bogor Ciawi yang menelan biaya sebesar Rp 350 juta. Nilainya lumayan besar, mengingat kurs rupiah kala itu masih rendah.
Baca Juga: Merangkak Naik, Harga Kebutuhan Dapur Bikin Pusing Manusia Terkuat Di Bumi
Pengerjaan tol sepanjang kurang lebih 50 km itu dimulai pada tahun 1973 dan kemudian diresmikan pada 9 Maret 1978 oleh Presiden Soeharto
Banyak yang tidak tahu kalau sebenarnya tujuan awal pembuatan jalan ini sendiri bukan diperuntukan sebagai jalan tol.