Gemalantang.com - Pemerintah terus berupaya menuntaskan permasalahan tenaga honorer guru yang saat ini ada jutaan diseluruh Indonesia.
Sementara, Komisi X DPR RI minta agar pemerintah mengangkat tenaga honorer guru untuk jadi PPPK, PNS dan ASN.
Menurut Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi guru honorer telah menjadi permasalahan yang sudah sejak lama terjadi di Indonesia.
Dede Yusuf mengatakan, pemerintah agar dapat lebih konsisten dan fokus dengan tugas untuk mengangkat guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik PNS atau PPPK.
Baca Juga: Kabar Gembira!! Bagi Tenaga Honorer Guru Tahun 2024
Baca Juga: PPPK Jadi Incaran, Fadhil Arief Upayakan Tenaga Honorer Masuk ke PPPK
Baca Juga: Ajukan PPPK ke Pusat, Fadhil Arief Harapkan Tenaga Honorer Masuk Semua
“Beberapa masalah yang menonjol, di antaranya keterbatasan jumlah pendidik di seluruh tingkatan, termasuk dalamnya kebutuhan guru di mata pelajaran tertentu, rendahnya kualitas pendidik, baik di sisi kualifikasi kompetensi, pengembangan dan pembinaan mutu pendidik terakhir, status kepegawaian dan jenjang kepangkatan yang masih jauh dari kebutuhan,” pungkasnya dalam Rapat Audiensi dengan Forum Komunikasi Guru Honorer.
Dede Yusuf juga menyebutkan, guru honorer telah terbukti tulus dan ikhlas mengabdi bekerja secara terus-menerus di instansi pemerintah, khususnya di satuan pendidikan.
Baca Juga: Soal Penghapusan Tenaga Honorer ke Daerah-daerah, Begini Tanggapan Fadhil Arief
Baca Juga: Tahun 2023 Ini Ribuan Farmasi PPPK Bakal Dibuka, Tenaga Honorer Guru TK Berpulang Besar
Dede menambahkan, guru honorer telah terbukti tulus dan ikhlas mengabdi bekerja secara terus-menerus di instansi pemerintah, khususnya di satuan pendidikan.
"Guru honorer tidak pernah putus selama bertahun-tahun melaksanakan tugas melayani kebutuhan peserta didik dan membangun sumber daya manusia," katanya.
Dikatakan Dede Yusuf, Komisi X DPR sudah mengawal proses rekrutmen guru PPPK dan penyelesaian permasalahannya melalui Panja pengangkatan honorer menjadi ASN.