Gemalantang.com -BUMN menjadi koperasi dinilai bisa menjadi malapetaka bagi stabilitas ekosistem industri tanah air, khususnya industri olahraga.
Tak dapat dipungkiri, pesatnya perkembangan industri olahraga sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional, tak lepas dari kontribusi positif dari BUMN yang terlibat aktif dengan segala bentuk dukungannya.
Sinergi harmonis antara pemerintah dengan industri olahraga memang keniscayaan. Hal ini menjadi simbiosis mutualisme dan menumbuhkan iklim yang sehat bagi perekonomian nasional.
Betapa tidak, bentuk dukungan melalui BUMN selama ini dilakukan dengan mengedepankan aspek profesional. Bukan sekedar penghibahan dana dari pemerintah kepada cabang olahraga seperti upaya konvensional dahulu kala.
Contoh nyata secara khusus, kita dapat cermati dengan apa yang terjadi di dunia sepakbola saat ini. Dukungan luar biasa beberapa BUMN dalam pengembangan sepakbola profesional begitu nyata terlihat. Relasi yang terjadi adalah sebuah landscape di antara entitas bisnis korporasi.
Baca Juga: Ratusan Peserta Taman Rajo Digembleng Soal UMKM, Warga : Terimakasih BUMN
Baca Juga: Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup, Fadhil Arief: Melatih Karakter Agar Menjadi Anak-anak Tangguh
Baca Juga: Dukung Sepakbola Bersih, Polri Tetapkan 6 Tersangka Mafia Bola Liga 2 Musim 2018
Artinya, stakeholder sepakbola seperti Liga dan klub profesional dituntut bekerjasama dengan saling memberikan benefit secara proporsional dengan BUMN yang terlibat.
Hal ini mentrigger adanya kreativitas pelaku industri sepakbola untuk berada dalam track yang benar, karena B to B nya selalu berdasarkan prinsip industrialisasi.
Dan faktanya, kondisi ini juga berimbas kepada pertumbuhan sektor ekonomi lainnya seperti peningkatan UMKM dan berbagai level ekonomi daerah dan nasional lainnya.
Bahkan, sektor olahraga prestasi seperti timnas pun sudah melangkah lebih maju, karena mirip seperti dalam relasi bisnis di kompetisi, dukungan BUMN jelas nyata pemerintah hadir bagi timnas dan PSSI tidak hanya sekedar bantuan atas perhatian secara sosial, namun juga memberikan feedback mutualisme kepada value BUMN itu sendiri seperti halnya simbiosis mutualisme di kompetisi.
Jadi, pondasi yang dibangun atas kerjasama BUMN dan dunia olahraga, tidak hanya sepakbola, sepatutnya harus diteruskan bahkan ditingkatkan karena bentuknya sudah berbeda dengan era konvensional, venar-benar akan menjadi malapetaka jika sampai terjadi perubahan bentuk BUMN menjadi koperasi, karena prinsip secara kelembagaan koperasi mungkin akan baik bagi anggota, tapi secara lebih luas tentu akan mengganggu stabilitas ekonomi dan industri yang dibangun.
Artikel Terkait
Tebo Mengunguli 1-0 Lawan Merangin Pada Pertandingan Sepak Bola Gubernur Cup 2023
Buka Turnamen Sepak Bola, Hasbi Ansori: Bertujuan Mencari Bakat Pesepak Bola Batang Hari
Ini Persiapan Asprov PSSI Jambi Untuk Sepak Bola Jelang Pra PON Tahun 2023
Buka Turnamen Sepak Bola, Al Haris Minta Jaga Sportifitas Selama Turnamen Berlangsung
Hadiri Final Sepak Bola di Sarolangun, Edi Purwanto Mementum Untuk Bertemu dengan Masyarakat
Buka Liga 3 Sepak Bola Provinsi Jambi, Fadhil Arief Harapkan Bisa Mengembangkan Kemampuan Softskillnya
Turnamen Sepak Bola Gubernur Cup, Fadhil Arief: Melatih Karakter Agar Menjadi Anak-anak Tangguh