Gemalantang.com - Saat pimpinan Ponpes Al Zaytun, Panji Gumilang jadi sorotan masyarakat Islam di Indonesia, karena diduga ajarannya penyimpang.

Salah mantan pengurus Ponpes Al Zaytun, Setiawan yang pernah menjadi pengurus Ponpes itu tahun 2000 hingga 2002 menyebutkan praktik yang dilakukan Ponpes Zaytun diIndramayu adalah sebagai pendiri Negara Islam Indonesia (NII)

Ia juga mengatakan, untuk mendirikan negara di dalam negara pemerintah pun diminta untuk cepat bertindak, mengingat jika dibiarkan pergerakan tersebut akan membahayakan keutuhan negara.

Men Setiawan, MUI dan Kemenag sebenarnya sudah mengetahui perihal gerakan tersebutt, kedua lembaga itu bahkan disampaikan dan sudah melakukan penelitian sejak lama.

"Masyarakat meminta kepada MUI dan Kemenag untuk membuka hasil penelitian tersebut kepada publik," tegasnya.

Menurut pria yang pernah menjadi pengurus kontes di Ponpes Al Zaytun pada tahun 2000 hingga 2022 itu, sehingga hukumnya bukan hukum Islam, namun hukumnya adalah Pancasila ketika Negara Islam.



Tak hanya itu kontes Al itu juga berubah kalimat syahadat yang mereka ucapkan bukan tiada Tuhan selain Allah melainkan tidak ada negara selain negara di luar negara Islam.

" Syahadat Al Zaytun tidak ada negara selain negara Islam negara di luar negara Islam menurut pemahaman Ponpes Al Zaitun adalah kafir semua itu ada di hidden kurikulum yang diajarkan di Ponpes setempat," jelas Setiawan.

Setiawan juga minta MUI untuk mem membuat fatwa bagi Ponpes Al Zaytun.