Gemalantang.com - Kabar gembira bagi angkutan truk batubara. Karena, mulai Senin (5/12/2022) angkutan batubara sudah diperbolehkan lewat di Kabupaten Batanghari.
Namun, Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono minta agar para sopir angkutan batubara harus mengikuti aturan yang telah disepakati bersama.
Kapolda Jambi, Irjen pol Rusdi Hartono melalui Kabid Humas Polda Jambi, Kombes Pol Mulia Prianto menyampaikan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) wilayah VI telah melakukan perbaikan Jalan Sridadi, Kabupaten Batanghari.
“Direncanakan jalan Sridadi akan dibuka pada Senin (05/12/2022). Hal ini disampaikan langsung saat Rapat Teknis Pengaturan Personel dalam rangka buka tutup arus terkait adanya perbaikan jalan dan membahas Operasional angkutan batubara,” Kata Kabid Humas.
Dikatakan Mulia, Rapat tersebut dipimpin langsung Asisten 1 Provinsi Jambi, Drs. H. Apani Saharudin dan dihadiri KBO Dit Lantas Polda Jambi, Kasi Ops Korem 042/ Gapu, Kadishub Prov Jambi, Kasat Pol PP Prov Jambi, Kepala BPJN, Karo Perekonomian Prov Jambi dan perwakilan Asosiasi Batu Bara Jambi.
Lebih lanjut Kabid Humas Polda Menjelaskan Dalam rapat tersebut juga membahas tentang tindak lanjut operasional dan penegakkan hukum kendaraan batubara diantaranya pengaturan pemasangan stiker warna Genap – Ganjil sesuai Pelabuhan TUKS akan segera dilaksanakan dan di sosialisasikan kepada angkutan yang belum tergabung ke transportir yang sudah terdata.
“Operasional angkutan batubara yang direncanakan besok sore hari Senin (5/12/2022) yang akan dibuka juga melibatkan pengamanan dan pengaturan arus lalulintas dari Ditlantas Polda Jambi, Dishub provinsi Jambi, Korem 042/Gapu Polres Batang Hari, Satpol PP dan Dishub Kabupaten Batang hari,” terang Alumni Akpol 1997 ini.
Mulai juga menegaskan, para pengusaha tambang maupun sopir angkutan batubara agar tetap mengikuti peraturan jam operasional yang sudah disepakati, dan tidak memarkirkan kendaraannya ditempat sembarangan yang dapat menimbulkan kemacetan dan mengganggu aktivitas pengendara lainnya.
Menanggapi hal ini, salah seorang warga Kabupaten Batanghari, Jali mengatakan, tidak jadi persoalan angkutan batubara kembali lewat. Kerena sopir angkutan batubara juga mencari rezeki untuk keluarga.
Hanya saja, kata Jali, saat ini masih banyak sepanjang ruas jalan Tembesi-Bulian yang masih rusak dan berlobang. Tentu ini juga bakal menimbulkan kemacetan lagi.
" Kita juga kasihan dengan saudara kita yang juga mencari rezeki, tapi apakah jalan bener-benar sudah di perbaiki? Di simpang tiga Tembesi, tepatnya dekat SPBU masih banyak jalan berlobang, apakah tidak menyebabkan kemacetan?," tanyanya.
Tak hanya di situ, kata Jali, di arah Pal VI juga masih banyak jalan buruk.
" Di Tembesi masih banyak jalan buruk, okelah di Sridadi telah diperbaiki. Tapi kan angkutan batubara dari Tembesi, jika nanti di Tembesi macet bagaimana?," katanya.