Gemalantang.com- Tidak adanya petugas yang mengatur aktivitas angkutan batubara mengakibatkan aktivitas jalan lintas Tembesi -Sarolangun macet.
Pantauan dilapangan, macet lalulintas terjadi di Simpang Karmeo, Kecamatan Batin XXIV, Batanghari hingga Simpang Jebak, Kecamatan Muara Tembesi.
Terjadinya macet ini setiap harinya kerap lumpuh, akibat angkutan batubara yang memarkirkan kendaraanya dibahu jalan, sementara kantong kantong parkir yang tersedia di kosongkan.
pemandangan setiap harinya, aktivitas kendaraan jalan lintas lumpuh tidak bisa dilalui kendaraan, bahkan kendaraan roda dua sekalipun turut tidak bisa melewati jalur lintas tersebut, akibat ditutupi kendaraan angkutan batubara.
Sepertinya pihak terkait yang punya wewenang untuk menguraikan kemacetan tidak mampu mengatasi laju kendaraan angkutan batubara yang kerap melanggar aturan dan kesepakatan bersama.
Kantong-kantong parkir yang tersedia sepertinya di indahkan oleh sopir angkutan batubara, mereka lebih memilih memarkirkan kendaraanya di bahujalan, akibatnya aktivitas kendaraan tidak jarang lumpuh setiap harinya.
Hal ini idak adanya ketegasan dari pemerintah untuk penertiban laju kendaraan batubara.
Saipul warga Batangari yang setiap harinya melintasi jalur lintas merasa kesal.
Saipul saat melintas menggunakan sepeda motor bersama anak dan istrinya yang terjebak macet mengutarakan, kemacetan dan lumpuh seperti ini sudah menjadi pemandangan setiap harinya di antara Jebak dan Karmeo, ini akibat kantong parkir yang diabaikan dan mobil angkutan batubara parkir di bahu jalan.
"Lumpuh seperti ini sepertinya setiap hari bang, motor bae dak bisa melintasinya, karena mobil batu batubara yang parkir dibahu jalan, sementara kantong parkir banyak koson," jelasnya dengan nada kesal Sabtu (12/11/2022)
Akibat kelumpuhan tersebut kendaraan roda empat yang melintas mengalami kemacetan hingga 5 kilomete yang menjadi kekesalan pengguna jalan.
Rian misalnya yang terjebak macet mengaku hampir 2 jam lebih tidak bisa mobilnya tidak bergerak sama sekali.
Kata Rian, enapa aktivitas kendaraan batubara selalu menjadi penyebab dijalan lintas, kelumpuhan ini yang kedua kalinya dirasakannya ditempat yang sama
" Saya sudah 2 jam lebih terjebak disini, ini belum ada tanda tanda membaik, kelihatanya penyebab ini parkir dibahu jalan angkutan batubara, ini kedua kalinya saya terjebak seperti ini. Kita harap ketegasan Polda Jambi dan pemerintah Provinsi untuk mengaturnya, " kesalnya. (RYD)