Meski bantuan kemanusiaan mulai masuk, situasi masih kacau. Banyak truk bantuan yang dirampas oleh warga kelaparan di tengah kondisi tanpa listrik dan air bersih.
“Kekacauan ini menunjukkan ketidakpercayaan warga pada negosiasi damai,” ujar warga Gaza, Mahmud al-Muzain dalam laporan yang sama.
Baca Juga: Menyingkap Jejak Eksploitasi di Balik Kematian Terapis Remaja
Gencatan Senjata atau Perdamaian Sementara?
Menilik pernyataan Trump, berharap konferensi di Mesir akan membuka jalan bagi stabilitas jangka panjang di kawasan konflik Gaza, Palestina.
Dalam rencananya, pasukan multinasional akan menggantikan militer Israel di Gaza, dipimpin oleh pusat komando AS.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres dan sejumlah pemimpin Eropa juga hadir di Mesir untuk memastikan kesepakatan ini berjalan.
Pertemuan ini diharapkan menjadi tonggak dimulainya "era baru keamanan kawasan" usai konflik yang menelan korban lebih dari 67 ribu jiwa.
Hingga kini, klaim kemenangan Israel dan pernyataan damai Trump menjadi awal babak baru yang masih menyisakan kekhawatiran tentang akhir peperangan, atau hanya jeda sebelum badai berikutnya kembali datang.