GEMA LANTANG -- Perundingan antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang Gaza terus berlanjut, kedua belah pihak tengah mempersiapkan negosiasi tidak langsung di Mesir.
Hamas mengatakan bahwa delegasinya yang dipimpin oleh Khalil al-Hayya, telah tiba di Sharm el-Sheikh dan akan memulai negosiasi pada hari Senin, 6 Oktober 2025.
“Mengenai mekanisme gencatan senjata, penarikan pasukan pendudukan [Israel] dan pertukaran tahanan." katanya, demikian dikutip Al Jazeera.
Sementara itu, Delegasi Israel, yang dipimpin oleh negosiator senior Ron Dermer, akan berangkat pada hari Senin untuk perundingan, kata pernyataan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca Juga: Israel Tahan Ratusan Aktivis Armada Global, Kapal Terakhir Terus Berlayar
Pada hari Jum'at, Netanyahu mengatakan bahwa ia berharap kesepakatan untuk membebaskan semua tawanan yang tersisa dapat diumumkan minggu ini.
Terpisah, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan perundingan berjalan sangat sukses dan berjalan dengan cepat.
"Tim teknis akan bertemu lagi pada hari Senin di Mesir untuk membahas dan mengklarifikasi detail akhir," ujarnya dalam sebuah unggahan media sosial pada hari Minggu.
"Saya diberitahu bahwa tahap pertama akan selesai minggu ini, dan saya meminta semua orang untuk BERGERAK CEPAT." timpalnya, seperti dilansir Al Jazeera.
Baca Juga: Baret Biru Indonesia Siap Ditugaskan ke Gaza
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mendesak Israel untuk menghentikan pengeboman Gaza menjelang perundingan di Mesir.
"Anda tidak bisa membebaskan sandera di tengah-tengah serangan, jadi serangan harus dihentikan," ujarnya kepada CBS.
"Tidak boleh ada perang di tengah-tengahnya." sambungnya pada hari Minggu, 5 Oktober 2025.
Artikel Terkait
Perdamaian Palestina-Israel Takkan Datang Jika Keamanan Tak Dijamin
Trump Klaim Alami 3 Sabotase hingga Tuntut PBB Lakukan Penyidikan
Kutip Pidato Prabowo di PBB, PM Kanada: Sangat Fasih dan Kuat
Momen Hangat Pertemuan Prabowo dan Raja-Ratu Belanda
Netanyahu Singgung Pidato Pro Palestina Prabowo di PBB
Komitmen Indonesia untuk Palestina dan UNRWA
Kisah Pilu di Balik Gempa Dahsyat yang Mencekam di Filipina
Rangkaian Fakta Gempa Dahsyat yang Mengguncang Filipina
Israel Tahan Ratusan Aktivis Armada Global, Kapal Terakhir Terus Berlayar
Ribuan Pekerja Yunani Demo Tolak RUU 13 Jam Kerja Sehari