“Israel telah merekayasa situasi di mana warga Palestina tidak dapat menanam makanan mereka sendiri atau menangkap ikan untuk makanan mereka sendiri,” katanya.
Kelleher, yang organisasinya mengoordinasikan penyediaan tempat berlindung bagi Gaza, mengatakan bahwa tidak ada satu pun kelompok bantuan yang memiliki tenda tersisa untuk didistribusikan.
Baca Juga: Beli Kadaluarsa Coca-Cola di Indomaret, Warga Jambi Keracunan
Keller dari NRC menyebut bahwa jika Israel meneruskan blokadenya, "ribuan orang akan tewas, akan terjadi kehancuran total ketertiban, jaringan telekomunikasi akan terputus dan kita akan kesulitan memahami situasi karena semuanya akan terjadi dalam kegelapan.”, demikian dilansir AP.
Di Khan Younis, Mustafa Ashour mengatakan dia berjalan selama satu jam untuk sampai ke dapur umum amal, dan menunggu dua jam lagi sebelum dia berhasil mendapatkan makanan.
“Situasi di Gaza sulit. Perlintasan ditutup. Pengepungan total. Tidak ada makanan. Tidak ada air. Tidak ada kebutuhan hidup. Makanan yang dijual mahal dan sangat sedikit.” kata Ashour, yang mengungsi dari kota Rafah di selatan.