GEMALANTANG.COM, GAZA -- Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan serangkaian serangan udara Israel menewaskan sedikitnya 40 orang.
Sebagian besar dari mereka berada di perkemahan warga sipil yang mengungsi, saat Israel melancarkan serangannya di wilayah Palestina.
Baca Juga: Iran dan AS Kehabisan Waktu untuk Mencapai Kesepakatan Nuklir
Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan serangan itu, yang muncul saat pejabat Hamas mengatakan bahwa musyawarah internal mengenai tawaran gencatan senjata terbaru Israel hampir selesai.
Juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal mengatakan dua rudal Israel menghantam beberapa tenda di daerah Al-Mawasi di kota selatan Khan Yunis, mengakibatkan sedikitnya 16 orang tewas, "sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, dan 23 lainnya terluka".
Baca Juga: AMJB Dukung JPU Agar Terdakwa Helen Diberi Hukuman Berat
Setelah Israel mendeklarasikan Al-Mawasi sebagai zona aman pada bulan Desember 2023, puluhan ribu warga Palestina berbondong-bondong ke sana mencari perlindungan dari pemboman, tetapi daerah tersebut sejak itu telah dilanda serangan Israel berulang kali.
Para penyintas menceritakan ledakan besar di zona perkemahan padat yang menyebabkan banyak tenda terbakar.
Baca Juga: Tingginya Pengguna Judol di Jambi , Mahasiswa UNJA Soroti Pengawasan Gubernur Al Haris Selama Ini
"Kami sedang duduk dengan damai di dalam tenda, di bawah perlindungan Tuhan, ketika kami tiba-tiba melihat sesuatu yang merah bersinar, dan kemudian tenda itu meledak, dan tenda-tenda di sekitarnya terbakar," kata Israa Abu al-Rus kepada AFP.
"Ini seharusnya menjadi daerah aman di Al-Mawasi. Kami melarikan diri dari tenda ke arah laut dan melihat tenda-tenda terbakar."kata Abu al-Rus.
Baca Juga: Gelar Apel Gabungan Pasca Lebaran Idul Fitri, Fadhil Arief Minta ASN Jaga Sinergitas
Bassal mengatakan bahwa serangan Israel terhadap dua perkemahan warga Gaza yang mengungsi menewaskan sembilan orang lainnya, tujuh di kota utara Beit Lahia, dan seorang ayah dan anak di dekat Al-Mawasi.