“Kami tegaskan bahwa tidak ada masalah yang disampaikan secara langsung oleh pekerja Indonesia terkait perekrutan, akomodasi, atau kondisi kerja mereka di Haygrove.” sambungnya.
Baca Juga: Kaum Pria Di Inggris Ngamuk Setelah Ditanya Apakah Mereka Hamil
Setelah dipecat oleh Haygrove, Abdul dan dua pekerja lainnya memutuskan untuk tetap tinggal di Inggris.
Abdul kini telah mendapat pekerjaan di pertanian lain untuk memetik selada, meskipun visanya yang berlaku selama enam bulan akan berakhir pada bulan November.
Baca Juga: PM Inggris Keir Starmer Telpon Presiden Palestina dan Benjamin Netanyahu
PT Mardel mengatakan kepada Al Jazeera bahwa warga Indonesia yang ingin memanfaatkan skema pekerja musiman Inggris harus mampu menanggung biaya visa, pemeriksaan kesehatan, tiket pesawat pulang pergi dan asuransi, bersama dengan biaya pemrosesan lainnya sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh departemen tenaga kerja Indonesia.
“Perkiraan biaya yang dibutuhkan maksimal 33 juta rupiah [$2.123]. Para pekerja yang kami tempatkan di Inggris semuanya sangat senang karena bisa bekerja di sana dengan gaji yang sangat baik. Pihak peternakan juga sangat memperhatikan kesejahteraan mereka,” kata juru bicara perusahaan itu.
Baca Juga: Buah Nanas Dari India Dan Indonesia Akan Hadapi Biosekuriti Australia
PT Mardel juga mengatakan tidak ada hubungan antara PT Mardel dan Forkom. Forkom tidak menanggapi permintaan komentar yang berulang.
Beberapa pekerja lain yang menunggu keberangkatan ke Inggris mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka juga dibebani utang.
Baca Juga: Empat Kapal Milik Inggris, AS dan Israel Dirudal Houthi Yaman
Ali, seorang pelamar pekerja musiman asal provinsi Jawa Tengah, mengatakan dia masih menunggu untuk berangkat ke Inggris setelah Forkom memberitahunya bahwa dia bisa berangkat pada Agustus tahun lalu.
"Mereka bilang kalau saya pergi ke Inggris, saya akan mendapat $65 per hari dari memetik stroberi. Saya harus berhenti bekerja di Indonesia agar bisa fokus mengurus semua dokumen, tapi saya tidak jadi pergi," kata Ali, yang juga meminta untuk menggunakan nama samaran, kepada Al Jazeera.
Baca Juga: Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Ali mengatakan dia sekarang berutang sekitar $1.300 kepada keluarganya.