GEMALANTANG.COM -- Warga Palestina yang mengungsi berharap mendapatkan perlindungan dan akses ke perlengkapan terbatas di sekolah-sekolah yang dikelola oleh PBB.
Akan tetapi, setidaknya delapan sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa telah beralih fungsi sebagai tempat penampungan bagi warga Palestina yang mengungsi diketahui terkena serangan Israel dalam 10 hari terakhir .
Baca Juga: Suku Anak Dalam Bingung Siapa Calon Gubernur Jambi Yang Akan Dicoblos
Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNRWA) mengatakan 120 lembaga pendidikan mereka telah terkena dampak sejak Israel memulai perang di Gaza pada 7 Oktober.
Seorang pejabat komunikasi senior UNRWA Louise Wateridge mengungkapkan ada alasan kenapa warga Palestina menjadi sekolah-sekolah yang dikelolah PBB sebagai tempat berlindung.
Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Bentrok Dengan Polisi, Empat Orang Tewas, Ratusan Lainnya Terluka
“Orang-orang memilih sekolah-sekolah ini karena mereka percaya berlindung di bawah bendera PBB, sebagaimana dinyatakan hukum internasional, akan memberikan rasa aman,” katanya.
“Bagi warga sipil, sekolah-sekolah ini memberikan rasa aman di masa perang. Di bawah bendera PBB, sekolah-sekolah ini seharusnya dilindungi.” timpalnya.
Baca Juga: Bahaya!!! Knesset Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina
Akan tetapi, badan tersebut menghadapi sejumlah tantangan dalam menyalurkan bantuan kepada masyarakat, bahkan saat mereka berlindung di sekolah.
“Beberapa faktor terus menghalangi kami untuk membawa pasokan kemanusiaan ke Gaza. Faktor-faktor tersebut termasuk pengepungan, pembatasan pergerakan, dan keselamatan pekerja bantuan kemanusiaan,” jelasnya
Baca Juga: Militer AS Bongkar Dermaga Bantuan Kemanusiaan Di Gaza, Israel Bangun Rute Baru
Sementara itu, seorang jurnalis bernama Mohammed Mhawish, yang berlindung di sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza mengatakan terpaksa mengungsi untuk mencari tempat aman.