GEMALANTANG.COM -- Usulan terbaru Hamas mendapat tanggapan positif dari para mediator Qatar, Mesir dan Turki seperti yang dikatakan oleh juru bicara Hamas Jihad Taha.
Usulan tersebut tentang cara mencapai gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tawanan untuk menghentikan konflik yang telah berlangsung berbulan-bulan.
Baca Juga: Mengenal Sosok Presiden Iran Terpilih Masoud Pezeshkian
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut negosiator Israel yang dipimpin oleh kepala mata-mata David Barnea bertemu dengan para mediator di Doha pada hari Jumat (05/07/2024) kemarin, untuk melakukan perundingan mengenai hal tersebut.
Akan tetapi. Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut masih terdapat kesenjangan antara kedua partai dalam posisi mereka.
Baca Juga: Masoud Pezeshkian Ungguli Suara Saeed Jalili Di Putaran Kedua Pilpres Iran
Serangan Israel terus berlanjut di Kota Gaza dan Khan Younis saat delegasi melakukan perjalanan ke Doha untuk membicarakan gencatan senjata dan proposal pertukaran tawanan.
Meskipun AS berulang kali mengklaim bahwa Israel mendukung rencana tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga berulang kali mengatakan perang tidak akan berakhir sampai Hamas dihancurkan dan perang hanya akan berakhir jika Israel mencapai semua tujuannya.
Baca Juga: Ditengah Seruan Mundur, Joe Biden Tetap Ngotot Maju Di Pilpres AS
Menurut laporan Al Jazeera pada Jum'at (05/07/2024) kemarin. Pasukan Israel memfokuskan serangannya di kota-kota selatan Khan Younis dan Rafah serta Kota Gaza utara, menurut pejabat rumah sakit Nasser sedikitnya ada 10 mayat dibawa kerumah sakit tersebut.
Namun, kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell dan Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis Janez Lenarcic telah memperingatkan bahwa tindakan tentara Israel kepada 250.000 warga Palestina untuk dievakuasi dari Khan Younis timur Minggu ini, hanya akan mengobarkan bencana kemanusiaan.
Baca Juga: Petinggi Hamas Temui Pemimpin Hizbullah, Bahas Perang Atau ?
"Keputusan evakuasi ini pasti akan memperburuk kepadatan, dan menyebabkan kekurangan parah di rumah sakit yang tersisa yang sudah kewalahan, pada saat akses ke perawatan medis darurat sangat penting," tulis keduanya dalam sebuah pernyataan.
Artikel Terkait
Horor!!! 200 Roket dan Pesawat Nirawak Milik Hizbullah Hantam Israel
Presiden Rusia Vladimir Putin Tanggapi Serius Pernyataan Donald Trump
Presiden Israel Sambut Hangat Kemenangan Keir Starmer
Konflik Dengan Taiwan Memanas, 127 Pesawat Militer China Patroli Tempur
Perang Laut Merah, Militer AS Gempur Houthi di Yaman
Ditengah Seruan Mundur, Joe Biden Tetap Ngotot Maju Di Pilpres AS
Petinggi Hamas Temui Pemimpin Hizbullah, Bahas Perang Atau ?
Bikin Kaget, Vladimir Putin Serukan 'Penghentian Total' Perang Ukraina
Masoud Pezeshkian Ungguli Suara Saeed Jalili Di Putaran Kedua Pilpres Iran
Mengenal Sosok Presiden Iran Terpilih Masoud Pezeshkian