Sedangkan, menurut seorang pakar Irak bernama Tamer Badawi hal itu merupakan gagasan bahwa kelompok-kelompok yang terpisah oleh jarak geografis yang signifikan mampu menyinkronkan tindakan bersenjata mereka melawan musuh bersama.
Baca Juga: Tidak Ada Pilihan Lain, Ini Satu-Satunya Cara Untuk Menghentikan Perang Besar Di Timteng
Banyak analis menyatakan Israel, Hizbullah dan Iran tidak menginginkan perang skala penuh yang mahal di Lebanon tetapi memperingatkan tentang potensi salah perhitungan yang dapat meningkatkan ketegangan secara berbahaya.
Asal tahu saja, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah baru-baru ini meredam semangat sekutu-sekutunya di Irak, Suriah, dan Yaman mengenai pengiriman pejuang mereka ke Lebanon.
Baca Juga: Kartel Narkoba Paling Kuat Perang, Ribuan Personel Turun Perkuat Perbatasan
Menyikapi itu, seorang mahasiswa doktoral di Universitas Kent bernama Badawi menilai semua itu tergantung pada kebutuhan perperangan Hizbullah.
"Simbolisme penting bagi kelompok-kelompok di seluruh wilayah dan merupakan bagian dari pencitraan mereka sebagai anggota satu liga, sama pentingnya dengan keterlibatan nyata dalam aksi bersenjata." Katanya.