GEMALANTANG.COM -- Kelompok militan Irak menyatakan mereka siap memasuki medan perang melawan Israel dan Amerika Serikat (AS), pernyataan itu keluar ditengah perang berkecamuk di Gaza dan mengancam menyebar ke Lebanon.
Konflik tersebut dengan cepat meluas hingga melibatkan beberapa kelompok bersenjata pro-Iran yang disebut poros perlawanan yang menyatakan solidaritas dengan Palestina dan menuntut diakhirinya serangan Israel di Gaza.
Baca Juga: Didesak Soal Gencatan Senjata Di Gaza, Netanyahu : Tidak Akan Terjadi
Aliansi ini mencakup Hizbullah di Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman, yang telah menyerang Israel dan pengiriman barang yang terkait dengan Israel, tetapi juga kelompok bersenjata di Suriah dan Irak.
Menurut laporan L'Orient Today, seorang komandan lapangan Perlawanan Islam di Irak yang tidak disebutkan namanya oleh AFP mengatakan akan ada eskalasi demi eskalasi jika terjadi perang skala penuh di Lebanon.
Baca Juga: Pedih!!! Upaya Bos NATO Untuk Danai Ukraina Ditolak Anggotanya
Dia juga mengatakan mengatakan kelompok yang didukung Iran tersebut telah mengirim para ahli dan penasihat ke Lebanon.
Menurut kacamata seorang Ilmuwan politik Irak yakni Ali al-Baidar setuju bahwa jika terjadi perang besar antara Israel dan Hizbullah di Lebanon, perang itu tidak akan terbatas pada wilayah Lebanon saja.
Baca Juga: Israel dan Hizbullah Diujung Tanduk, Yoav Gallant : Kami Tahu Cara Melawan
"Di Irak dan di kawasan itu, kelompok-kelompok bersenjata akan terlibat dalam konfrontasi," sebut Baidar.
Dia menambahkan bahwa ini adalah bentuk kesetiaan mereka kepada sekutu-sekutu mereka dan mereka ingin menunjukkan kemampuan mereka di medan perang.
Baca Juga: Puluhan Jendral Israel Desak Netanyahu Untuk Gencatan Senjata di Gaza
Al-Baidar mencatat pengalaman masa lalu operasi dan serangan terhadap pasukan Amerika dan misi diplomatik di Irak. "Ada kemungkinan serangan ini akan terulang dengan intensitas yang lebih besar," sebutnya dikutip L'Orient today, Kamis (04/07/2024).