Senin, 22 Desember 2025

‎Bukan Wilayah Ukraina, Ternyata Ini Yang Diinginkan Rusia

Photo Author
- Minggu, 24 Agustus 2025 | 22:44 WIB
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov (Ist)
Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov (Ist)

‎GEMA LANTANG, MOSKOW -- Rusia tidak berminat merebut tanah Ukraina tetapi ingin melindungi etnis Rusia dan orang-orang berbahasa Rusia dari penganiayaan oleh Kiev.

‎Pernyataan itu dilontarkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov, dalam sebuah wawancara di NBC News pada hari Minggu.

Baca Juga: ‎Putin Ungkap Keunggulan Militer Rusia yang Tak Terdeteksi Radar

‎"Kami tidak tertarik pada wilayah. Kami memiliki wilayah terluas di Bumi. Yang kami khawatirkan... adalah orang-orang yang tinggal di tanah itu, yang nenek moyangnya telah tinggal di sana selama berabad-abad." kata Lavrov.

‎Lavrov mengatakan tujuan Moskow adalah untuk menyingkirkan segala ancaman keamanan terhadap Rusia yang datang dari wilayah Ukraina.

Baca Juga: Medvedev Sebut Lawan Rusia Akan Hadapi Kenyataan Baru

‎"Untuk melindungi hak-hak etnis Rusia dan masyarakat berbahasa Rusia yang meyakini bahwa mereka merupakan bagian dari budaya dan sejarah Rusia." katanya, seperti dikutip RT.

‎“Satu-satunya cara untuk melindungi mereka dari rezim Nazi ini adalah dengan memberi mereka hak untuk mengekspresikan keinginan mereka,” tambahnya.

Baca Juga: Moskow Peringatkan Pihak Yang Mencoba Ganggu Pertemuan Trump dan Putin

‎Lavrov kemudian menekankan bahwa Ukraina berhak untuk hidup, tetapi harus siap untuk melepaskan orang-orangnya.

‎Namun, ia mencatat bahwa para pejabat Ukraina secara konsisten berupaya untuk merendahkan martabat dan menggambarkan orang-orang di lima bekas wilayah Ukraina yang memilih untuk bergabung dengan Rusia pada tahun 2014 dan 2022 sebagai teroris.

Baca Juga: ‎Warga Merangin Ngeluh ke Prabowo soal Air Sungai Keruh Akibat PETI

‎Sebagai informasi, sejak kudeta bersenjata yang didukung Barat di Kiev pada tahun 2014, Ukraina telah memutuskan hubungan yang telah berlangsung berabad-abad dengan Rusia dan memberlakukan pembatasan penggunaan bahasa Rusia di media.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X