Komite juga mencatat pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina.
“Berdasarkan kesaksian, jelas terlihat bahwa penggunaan penyiksaan dan perlakuan atau hukuman lain yang kejam, tidak manusiawi atau merendahkan martabat, termasuk kekerasan seksual, merupakan praktik sistematis yang dilakukan oleh tentara dan pasukan keamanan Israel, dan tersebar luas di penjara-penjara dan kamp-kamp tahanan militer Israel,” ungkapnya.
Baca Juga: Pangkalan Militer India 'Diserbu' Drone dan Rudal Pakistan
“Metode tersebut dibaca sebagai buku petunjuk tentang cara untuk mempermalukan, merendahkan, dan menimbulkan ketakutan dalam hati orang-orang.” bebernya.
Misi komite tersebut berlangsung saat blokade total Israel terhadap bantuan ke Gaza selama berminggu-minggu terus berlanjut.
“Sulit untuk membayangkan dunia di mana pemerintah akan menerapkan kebijakan bejat seperti itu untuk membuat penduduk mati kelaparan, sementara truk-truk berisi makanan hanya berjarak beberapa kilometer,” kata komite tersebut.
Baca Juga: Pengadaan Satelit di Kemhan RI, Kejagung : Negara Rugi Rp 353 Miliar
“Namun, ini adalah kenyataan pahit bagi mereka yang tinggal di Gaza.” katanya.
Komite tersebut saat ini terdiri dari duta besar Sri Lanka, Malaysia, dan Senegal untuk PBB di New York.
Artikel Terkait
Pangkalan Militer India 'Diserbu' Drone dan Rudal Pakistan
Larang Anak-anak TK dan PAUD Manasik Haji, Warga Sebut Fadhil Arief KDM Batanghari
Kopdes Merah Putih Jadi Distributor Resmi LPG dan Pupuk
Pemerintah Bentuk Kopdes Untuk Pangkas Tengkulak dan Rentenir di Desa
Ini Yang Membuat India dan Pakistan Tidak Berperang Seperti Negara Lain
Pakistan 'Ogah' Meredakan Konflik Dengan India
Prasetyo Hadi Beberkan Presiden Prabowo Tolak Pengunduran Diri Hasan Nasbi
Berapa Gaji Seorang Paus? Ternyata Begini Skemanya
Dukung Proses Hukum, Ijazah Asli Jokowi Diserahkan ke Bareskrim
Pakistan Lancarkan Operasi 'Buyanun Marsoos' Untuk Membalas Serangan India