GEMALANTANG.COM -- Penguasa de facto Arab Saudi mengatakan bahwa kerajaannya tidak akan menjalin hubungan dengan Israel sampai negara Palestina didirikan.
Pernyataan yang keras itu merupakan pukulan telak dan mematahkan bagi upaya AS untuk menyegel kesepakatan normalisasi.
Baca Juga: Hamas Desak Amerika Serikat Untuk Tekan Israel
"Kami kembali menolak dan mengutuk keras kejahatan otoritas pendudukan Israel terhadap rakyat Palestina," ujar Putra Mahkota Mohammed bin Salman dalam sidang pembukaan Dewan Syura penasihat.
"Kerajaan tidak akan menghentikan upaya tak kenal lelahnya untuk mendirikan negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya, dan kami menegaskan bahwa kerajaan tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel tanpa hubungan diplomatik," tambahnya dikutip AFP, Kamis (19/09).
Baca Juga: 12 Ruas Jalan Di Batanghari Rampung Desember Ini
Kesepakatan normalisasi yang ditengahi oleh presiden AS saat itu Donald Trump pada tahun 2020 antara Israel dan Bahrain serta Uni Emirat Arab telah mengakhiri konsensus Arab yang telah lama ada bahwa tidak boleh ada normalisasi tanpa negara Palestina yang merdeka dan menyoroti tetangga mereka yang lebih kuat, Arab Saudi.
Bahkan awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah mengulurkan prospek pembentukan hubungan yang cepat dengan raja minyak Teluk Arab sebagai potensi keuntungan bagi Israel dari kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera untuk Gaza.
Baca Juga: GRIB Jaya Kota Jambi Siap Amankan Pilwako Jambi
Blinken mengatakan saat berkunjung ke Haiti pada 6 September bahwa dia masih berharap untuk menyegel kesepakatan normalisasi antara Israel dan Arab Saudi sebelum Presiden Joe Biden mengundurkan diri pada bulan Januari.
"Saya pikir jika kita bisa mencapai gencatan senjata di Gaza, masih ada peluang melalui keseimbangan pemerintahan ini untuk bergerak maju dalam normalisasi," kata diplomat tinggi AS itu.
Baca Juga: Didampingi Bakhtiar, Fadhil Arief Terima Penghargaan dari Tempo Media Group
Amerika Serikat telah menyiapkan paket keamanan untuk ditawarkan kepada Arab Saudi jika negara itu menormalisasi hubungan dengan Israel, kata Blinken awal tahun ini, saat negara itu mencari insentif bagi Israel untuk mendukung negara Palestina.
Artikel Terkait
Ngeri !!! Kelompok Houthi Di Yaman Ancam Arab Saudi
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Lepaskan Ekspor Pinang Jambi ke Arab Saudi dan Bangladesh, Zulhas: Pinang Memiliki Pangsa Pasar Yaang Besar
Liga Arab Ngamuk!!! Genosida Terhadap Rakyat Palestina Terus Berlanjut