GEMALANTANG.COM -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Republik Chechnya Ramzan Kadyrov memeriksa pasukan dan relawan Chechnya yang bersiap untuk memerangi Ukraina, kata Kremlin.
Perjalanan pertama Putin dalam 13 tahun ke republik Kaukasus Utara itu sebelumnya tidak diumumkan ke republik yang sebagian besar penduduknya Muslim yang merupakan bagian dari Rusia.
Baca Juga: Ekonomi Israel Kacau Mengantisipasi Respon Hizbullah Dan Iran
Kunjungan itu terjadi saat Moskow berjuang untuk mengusir pasukan Ukraina keluar dari wilayah Kursk, dua minggu setelah mereka menerobos perbatasan dalam invasi terbesar ke Rusia sejak Perang Dunia Kedua.
"Saya tahu bahwa di antara Anda ada yang pertama kali datang ke pusat ini dan akan pergi ke zona pertempuran untuk pertama kalinya. Anda dan saya hidup demi Tanah Air - baik tanah air kecil kita maupun negara kita yang besar dan besar." kata Putin dikutip dari transkrip situs web Kremlin, Rabu (21/08/2024).
Baca Juga: GRIB Jaya Fokus Kepersoalan Hukum Di Kota Jambi
Putin menjelaskan bahwa Rusia adalah negara yang kompleks, multi agama, dan etnis. Namun, tetap memiliki kesamaan. Pemimpin Rusia itu merasa bangga dengan Chechnya demi tanah airnya.
"Ini adalah landasan moral dan cinta kita terhadap Tanah Air, rasa hormat terhadap orang yang lebih tua, generasi yang lebih tua, rasa hormat terhadap sejarah kita dan keyakinan kita akan masa depan kita." ujar Putin.
Baca Juga: Putin Akan Menyapu Bersih Militer Ukraina Dari Wilayah Kursk
"Jika Anda sudah mengambil keputusan ini, maka Anda sudah menang. Anda telah melewati ambang batas tertentu. Saya ingin mengucapkan selamat kepada Anda atas hal ini, saya ingin mengucapkan terima kasih atas keputusan semacam ini dan dari lubuk hati saya yang terdalam, saya ingin mendoakan semoga Anda beruntung." timpalnya.
Republik Chechnya juga mengambil bagian aktif dalam operasi militer khusus. Sejak awal telah mengirimkan lebih dari 47 ribu tentara ke wilayah Distrik Militer Utara, termasuk sekitar 19 ribu sukarelawan.
Baca Juga: Presiden Jokowi Lantik Tiga Menteri Baru Dan Sejumlah Kepala Lembaga
Semuanya dilatih di Universitas Pasukan Khusus Rusia. Dengan mengorbankan Yayasan Akhmat-Khadzhi Kadyrov, kata Ramzan Kadyrov kepada Vladimir Putin saat melakukan rapat kerja.
Artikel Terkait
Presiden Rusia Vladimir Putin Tanggapi Serius Pernyataan Donald Trump
Zelenskyy Minta Rusia Tanggung Jawab, Moskow Bantah Serang Target Sipil Di Kiev
Presiden Korea Selatan Sebut Korea Utara Terlibat Perdagangan Senjata Ilegal Dengan Rusia
Arab Saudi, China dan Indonesia Diam-diam Melobi Barat Soal Aset Rusia
Amerika Serikat 'Isi Amunisi' Ukraina Untuk Hadapi Serangan Rusia
Dubes Rusia Galau, Atletnya Dilarang Dapat Dukungan Di Olimpiade Paris 2024
Selalu Buat Barat Khawatir, Apa Itu Doktrin Nuklir Rusia ?
Vladimir Putin Pastikan Rusia Akan Bantu Indonesia Di Berbagai Bidang
Militer Rusia Kaget, Kyiv Lakukan Serangan Mendadak
Pasukan Kyiv Gempur Wilayah Rusia, Biden : Dilema Bagi Putin