GEMALANTANG.COM -- Intelijen Israel meyakini Iran siap menyerang Israel secara langsung sebagai balasan atas pembunuhan pemimpin politik Hamas di Teheran dan kemungkinan akan melakukannya dalam beberapa hari kedepan.
Penilaian intelijen baru menunjukkan serangan bisa terjadi sebelum perundingan penyanderaan Gaza dan kesepakatan gencatan senjata yang direncanakan pada hari Kamis, yang dianggap berpotensi membahayakan negosiasi antara Israel dan Hamas.
Namun, salah satu sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengenai intelijen tersebut mengatakan kepada Axios bahwa situasinya masih belum jelas sebab penilaian yang disusun dalam 24 jam terakhir itu menunjukkan adanya perubahan.
Baca Juga: Ratusan Tamu Di Evakuasi Setelah Helikopter Tabrak Atap Hotel
Selama seminggu terakhir, intelijen Israel mengira Iran belum memutuskan waktu dan sifat responsnya dan bahwa tekanan internasional dan perdebatan internal dapat mendorong Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei untuk menunda, menahan atau meminimalkan pembalasan terhadap Israel.
"Kami berharap tanggapan kami akan tepat waktu dan dilakukan dengan cara yang tidak merugikan potensi gencatan senjata." kata misi Iran di PBB dikutip Axios, Senin (12/08/2024).
Sumber yang tidak disebutkan namanya oleh Axios mengatakan komunitas intelijen Israel masih berpikir Hizbullah kemungkinan akan menyerang terlebih dahulu sebagai balasan atas pembunuhan tersebut.
Baca Juga: AS Khawatir Israel Hancur Jika Diserang Iran
Serangan oleh Hizbullah dan Iran diyakini lebih besar daripada serangan yang dilakukan oleh Iran pada April lalu dan mencakup peluncuran rudal dan pesawat tak berawak ke target militer di Israel tengah, termasuk di sekitar pusat populasi sipil.
Gallant mengisyaratkan hal ini saat berkunjung ke unit Pasukan Pertahanan Israel pada hari Minggu, dengan mengatakan Iran dan Hizbullah mengancam akan menyakiti Israel dengan cara yang belum pernah dilakukan di masa lalu.
"Saya berharap mereka akan berpikir ulang dan tidak menyebabkan pecahnya perang di medan perang lainnya. Kami tidak menginginkan ini, tetapi kami harus bersiap," kata Gallant.
Baca Juga: Kaum Pria Di Inggris Ngamuk Setelah Ditanya Apakah Mereka Hamil
Axios melaporkan perdebatan internal di Iran terus berlanjut dan ada kemungkinan bahwa pengambilan keputusan Iran masih akan berubah, kata seorang sumber yang memiliki pengetahuan langsung mengenai intelijen tersebut.
Artikel Terkait
Mengenal Sosok Presiden Iran Terpilih Masoud Pezeshkian
Pemimpin Tertinggi Iran Kirim Pesan Penting Untuk Vladimir Putin
Melalui Oman, Amerika Serikat dan Iran Bicara Negosiasi Rahasia
Trump Minta AS Menghancurkan Iran, Jika Dirinya Dibunuh
Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dilaporkan Terbunuh Di Iran
Dewan Keamanan Tertinggi Iran Mengadakan Pertemuan Darurat
Proksi Teheran Berkumpul, Israel Dalam Cengkraman Iran
AS Kerahkan Kekuatan Penuh Untuk Menghadapi Iran dan Hizbullah
Semua Pihak Menunggu Respon Hizbullah Dan Iran
AS Khawatir Israel Hancur Jika Diserang Iran