Senin, 22 Desember 2025

Diambang Perang, Banyak Pesawat Di Beirut Batalkan Penerbangan

Photo Author
- Selasa, 30 Juli 2024 | 12:04 WIB
Asap mengepul setelah serangan Israel di Desa perbatasan Lebanon, Chihine (Gemalantang.com/AFP/Al Jazeera)
Asap mengepul setelah serangan Israel di Desa perbatasan Lebanon, Chihine (Gemalantang.com/AFP/Al Jazeera)

GEMALANTANG.COM -- Ketegangan semakin menjadi-jadi antara Hizbullah di Lebanon dan Israel setelah 12 orang warga Israel tewas dalam serangan roket di wilayah Dataran Tinggi Golan belum lama ini.

Menurut laporan AFP, untuk mengantisipasi serangan balik Israel, Hizbullah dan kelompok afiliasinya mengevakuasi beberapa posisi di beberapa wilayah Lebanon dan Suriah yang dapat menjadi target.

Baca Juga: AS Berupaya Keras Redam Perang Besar Meletus

Situasi di Beirut, Lebanon juga semakin Kekhawatiran akan pembalasan Israel juga meluas ke objek-objek vital di negara tersebut, termasuk bandara internasional Beirut.

Suasana kacau tampak jelas di bandara internasional Beirut, karena banyak maskapai penerbangan membatalkan penerbangan mereka dan penumpang mengantre di mobil di luar terminal

Baca Juga: Menlu Israel Sebut Turki Akan Menyerang Negaranya

"Ada kekhawatiran bahwa bandara itu bisa menjadi sasaran. Sumber di sini memberi tahu kami bahwa sepanjang malam, ada pesawat nirawak Israel yang terbang di atas kepala." kata Zeina Khodr kepada Al Jazeera dikutip Selasa (30/07/2024).

Serangan pesawat tak berawak Israel dilaporkan menewaskan dua orang di Lebanon selatan saat konflik meningkat antara negara-negara perbatasan.

Baca Juga: Teriakkan 'Bebaskan Palestina' Menggema Di Paris

Serangan tersebut telah meningkatkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza mengancam akan meningkat menjadi konflik regional.

Media pemerintah Lebanon mengatakan satu serangan menghantam sepeda motor di dekat perbatasan, menewaskan dua pengendara dan melukai seorang anak. Dua lainnya terluka dalam serangan terpisah di Lebanon selatan.

Baca Juga: 12 Warga Israel Tewas, Trump Menyalahkan Joe Biden Dan Kamala Harris

Randa Slim, seorang peneliti senior di Middle East Institute di Washington, DC, mengatakan Israel dan Hizbullah tidak tertarik pada perang habis-habisan karena mengantisipasi perpindahan massal penduduk mereka di sepanjang garis konflik dan karena pertempuran sudah berlangsung lama.

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahmad Ade

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Isu Royalti Menggema di Forum Jepang-ASEAN

Sabtu, 15 November 2025 | 16:46 WIB

Kremlin: Upaya Penyelesaian Konflik Ukraina Terhenti

Sabtu, 8 November 2025 | 13:59 WIB

Aksi Saling Sindir Zohran Mamdani vs Donald Trump

Kamis, 6 November 2025 | 09:19 WIB

Prabowo Warning Dunia Soal ‘Serakahnomics’

Sabtu, 1 November 2025 | 13:19 WIB

Gestur Diplomasi Prabowo Jadi Sorotan di KTT ASEAN

Senin, 27 Oktober 2025 | 09:12 WIB
X