Dari sisi teknikal, meski indikator Stochastic RSI masih menunjukkan potensi koreksi dalam jangka menengah, histogram MACD masih positif.
Hal ini menandakan adanya peluang akumulasi yang bisa membawa IHSG kembali menguat.
Baca Juga: Mendag Klaim Harga Beras Mulai Turun, Hasil Percepatan Distribusi
Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menyebut IHSG kemarin berhasil naik 1,03 persen dengan dukungan net buy asing sekitar Rp775 miliar.
Saham jumbo yang paling banyak dikoleksi asing antara lain BMRI, BBRI, BRMS, AMMN, dan ASII.
"IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan hari ini seiring dengan inflow asing yang cukup deras ke IHSG belakangan ini," tulis Fanny dalam risetnya, pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Baca Juga: Menegakkan Kewarasan Berpikir Dalam Isu Investasi dan Lingkungan
BNI Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di rentang support 7.850–7.900 dan resistance 8.000-8.050, dengan rekomendasi saham TLKM, ASII, PGEO, PANI, SCMA, dan CDIA sebagai pilihan trading.
Artikel Terkait
Saham Boeing Seketika Anjlok Setelah Insiden Pesawat Air India Jatuh
Gunakan Flatform Digital Membawa Petani Sawit Jambi Kian Cerdas
Harga Batubara GAR Tinggi 'Loyo', GAR Rendah 'Membara'
Kemenkeu Buka Suara Soal Penunjukan Marketplace Sebagai Pemungut PPh
Gawat! Harga Beras Medium di Tanjab Timur Warna Merah
IFG Catat Laba Asuransi Jiwa Tembus Rp5,3 Triliun di Kuartal 1 2025
Hindari 7 Poin Kesalahan Finansial Ini Agar Keuangan Meningkatkan
Investor Pemula Merapat, Ini Pengertian Reksa Dana dan Saham
Era Digital Mengubah Cara Orang Menabung Emas
BEI Incar 1.200 Perusahaan IPO pada 2029, Targetkan Valuasi Rp20 Ribu Triliun