Pengamat yang juga akademisi ternama di Jambi itu menekankan bahwa sektor kesehatan membutuhkan konsistensi, bukan euforia, dan bahwa euforia justru sering menutupi masalah yang belum diselesaikan.
Baca Juga: Pasien Keluhkan Air Bersih, Direktur RSUD Hamba Muara Bulian Langsung Bertindak
Mengenai narasi yang menyebut keberhasilan operasi perdana ini sebagai bukti bahwa seluruh layanan kesehatan Jambi telah berjalan baik, Noviardi memberikan bantahan keras. Menurutnya, pendekatan seperti itu hanya membangun ilusi kemajuan.
“Satu keberhasilan bukan buktinya seribu masalah hilang. Jangan memoles cerita untuk menutupi fakta. Publik berhak atas kebenaran, bukan versi yang dipermak,” katanya.
Ia juga menilai bahwa budaya birokrasi kosmetik harus dihentikan, karena yang dibutuhkan masyarakat adalah kinerja yang stabil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Noviardi menutup pandangannya dengan pernyataan yang menyentil: “integritas pejabat itu diuji bukan saat mereka bicara, tetapi saat mereka berani menunjukkan data apa adanya."
Baca Juga: Pemerintah Kerahkan Bantuan Besar untuk Tanggapi Bencana di Sumatera
"Kalau [RSUD Raden] Mattaher mau dihormati sebagai rumah sakit unggulan, maka yang harus dilaporkan adalah kenyataan, bukan narasi yang dipoles. Pelayanan publik tidak akan pernah maju jika kebenaran diatur sesuai kebutuhan panggung.” tambahnya.