Koordinasi dilakukan secara intensif antara Basarnas, TNI, Polri, relawan, dan pemerintah daerah guna memastikan setiap sektor bisa dipantau dan dibersihkan secara bertahap.
Kendala Cuaca dan Rencana Modifikasi Awan
Cuaca menjadi tantangan besar dalam proses pencarian. Intensitas hujan yang masih tinggi berpotensi memicu longsor susulan dan menghambat pergerakan alat berat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah mitigasi tambahan melalui modifikasi cuaca.
Baca Juga: 19.391 Balpres Baju Impor Ilegal Senilai Rp112 M Diklaim Jadi Temuan Terbesar
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepala BNPB untuk segera melakukan rekayasa cuaca di wilayah Cilacap.
"Tadi saya sudah berkoordinasi dengan Kepala BNPB, kami minta agar untuk di wilayah sini di Kabupaten Cilacap diadakan modifikasi (cuaca)," kata Budi.
Langkah modifikasi cuaca akan dilakukan dengan bantuan BMKG, yang akan memberikan supervisi dan ikut serta dalam operasi penebaran garam dari udara.
Proses tersebut ditujukan untuk merangsang hujan di area yang lebih aman atau mengendalikan pembentukan awan, sehingga cuaca dapat lebih bersahabat bagi tim SAR.
Baca Juga: Muncul Polemik Tata Kelola MBG Imbas Skandal Keracunan di Daerah
"BMKG akan membantu ikut ke dalam pesawat untuk menebar garam pada awan yang mengandung bibit air," jelas Budi Irawan.
Hingga kini, tim SAR masih berupaya semaksimal mungkin untuk menemukan korban yang tersisa.
Melalui dukungan modifikasi cuaca, pembagian sektor yang lebih detail, serta tambahan bantuan alat berat, operasi diharapkan dapat mempercepat evakuasi.