Arifah juga mengungkap bahwa langkah yang akan dilakukan untuk selanjutnya juga didiskusikan bersama para guru dan keluarga para siswa.
“Ini sekaligus memastikan memori buruk dari peristiwa tersebut tidak mengganggu kegiatan pembelajaran di sekolah,” sambungnya.
Penyelidikan pada Terduga Pelaku Masih Dilakukan Kepolisian
Sebelumnya, polisi mengungkapkan bahwa ada 96 korban yang terdata hingga Sabtu sore, 8 November 2025.
“Penyelidikan dan penanganan peristiwa ini, Polri melibatkan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan tim trauma healing, mengingat bahwa korban dan yang diduga melakukan sesuatu perbuatan adalah anak yang berhadapan dengan hukum,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto kepada media pada Sabtu malam, 8 November 2025.
“Harapan Bapak Kapolri dan Polda Metro Jaya, sekolah bisa segera kembali normal dan aktivitas belajar bisa kembali pulih,” imbuhnya.
Baca Juga: Mensesneg Ungkap Prabowo Sudah Tahu Insiden Ledakan di SMAN 72 Jakarta
Mengenai motif terduga pelaku, Bhudi menyebut bahwa masih didalami oleh Densus 88 dan Krimhum Polda Metro Jaya.