"Namun perlu ditegaskan, integrasi ini harus tertata rapi dan tidak mengorbankan nilai estetika maupun ekologi taman" ujarnya.
Arsitek senior ini juga mengingatkan dengan pendekatan desain yang baik, taman dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi rakyat yang tumbuh seiring interaksi sosial dan budaya masyarakat.
Hal ini seperti dikemukakan oleh Jane Jacobs (1961), keragaman aktivitas dalam ruang publik menciptakan kota yang aman dan dinamis.
Baca Juga: Menteri Karding Ikut Klarifikasi soal Main Domino Bareng Azis Wellang
"Kita tak boleh mengulangi kegagalan perancangan ruang publik yang sebelumnya terjadi di Kota Jambi, seperti pada proyek RTH Putri Pinang Masak. Proyek revitalisasi ini harus dilandasi proses perencanaan yang terbuka dan akuntabel." ungkapnya.
"Ruang publik yang dirancang dengan pendekatan ilmiah dan partisipatif akan memiliki nilai keberlanjutan yang tinggi karena terhubung langsung dengan kebutuhan warganya" timpalnya.
Revitalisasi taman harus memproyeksikan masa depan, bukan hanya memperbaiki masa lalu, menurut Martayadi Tajuddin.
Baca Juga: Martayadi Sorot Makna Dibalik 'Sport Tourism' yang Digaungkan Maulana
Taman Remaja ini dapat diposisikan sebagai ruang adaptif yang tangguh menghadapi perubahan sosial, lingkungan, dan budaya yang cepat.
Dengan pendekatan yang menyeluruh ini, taman ini diyakini dapat menjawab berbagai kebutuhan warga, dari yang rekreatif hingga reflektif.
"Revitalisasi Taman Remaja adalah peluang untuk membuktikan bahwa Kota Jambi mampu tumbuh menjadi kota yang tidak hanya berkembang secara fisik, tetapi juga matang secara sosial dan kultural. Apresiasi yang tinggi patut diberikan kepada Walikota Jambi [Maulana] atas inisiatif progresif ini" ujarnya.
Akan tetapi, ia menekankan bahwa keberhasilan revitalisasi taman ini hanya akan tercapai jika dibangun melalui kolaborasi lintas sektor, desain berbasis data, dan keterlibatan aktif masyarakat.
Baca Juga: Maulana Patroli Hingga Larut Malam Demi Keamanan Kota Jambi
"Taman yang baik bukan sekadar ruang hijau, tetapi ruang hidup tempat warga bertemu, bertukar, dan bertumbuh bersama. Karena kota yang sehat bukan hanya yang besar, melainkan yang mampu merawat ruang hidup warganya dengan adil dan bijak." pungkasnya.