"Mencoba menebak angka HPS dengan semua variabel di atas adalah seperti menembak target seukuran jarum dari jarak satu kilometer dalam kondisi badai. Mustahil" kata Andrew.
"Mencoba menebak angka HPS dengan semua variabel di atas adalah seperti menembak target seukuran jarum dari jarak satu kilometer dalam kondisi badai. Mustahil" kata Andrew.
Dia berpendapat bahwa satu-satunya penjelasan logis mengapa hasil perhitungan bottom-up dari kontraktor bisa sesuai dengan angka rahasia top-down milik panitia, diduga karena adanya kebocoran data HPS.
Baca Juga: Tinjau Pembangunan Jalan Khusus Angkutan Batubara di Batang Hari, Al Haris Desak Investor
Andrew mengklaim Ini merupakan persoalan klasik dalam pengaturan tender, seraya menyebutkan bahwa mekanismenya bisa dipetakan dengan jelas, yakni ada 'pembisikan' nilai HPS yang diduga dari panitia lelang (Pokja) kepada kontraktor yang dijagokan.
"Kontraktor yang sudah memegang kunci jawaban tidak perlu lagi membanting harga. Ia cukup menempatkan penawaran tipis di bawah HPS untuk memaksimalkan keuntungan" sebutnya.
"Untuk proyek senilai Rp 4,1 Miliar, selisih 0.73% berarti mengamankan puluhan juta rupiah yang seharusnya bisa menjadi efisiensi anggaran jika persaingan berjalan normal" timpalnya.
Dalam perkara tender proyek jembatan Sari Bakti itu juga, Andrew melihat ada upaya untuk pembersihan pesaing untuk menyingkirkan para penawar yang lebih rendah.
"Caranya adalah dengan melakukan evaluasi yang sangat kaku dan mencari-cari kesalahan administratif sekecil apa pun. Dalam kasus ini, kita melihat dengan jelas bagaimana para penawar yang jauh lebih murah digugurkan karena alasan seperti bukti kepemilikan peralatan atau tidak menyampaikan data kualifikasi. Ini adalah pola yang sangat lazim" sebutnya.
Panitia seolah-olah bertindak tegas menegakkan aturan, padahal tujuannya adalah memuluskan jalan bagi pemenang yang sudah diatur, terangnya kepada Gemalantang.
Kaca mata Andrew melihat dari 32 peserta yang berpartisipasi. Namun, pemenangnya menawar nyaris tanpa diskon, sementara penawar rendah berguguran karena alasan formalitas, ini bukanlah tender konstruksi.
"Ini adalah sebuah sandiwara yang dirancang dengan buruk. Ini adalah penghinaan terhadap profesi rekayasa sipil dan penyelewengan uang rakyat yang terang-terangan" sebutnya.