Gemalantang.com -- Batubara adalah batuan organik sumber bahan bakar yang jumlahnya melimpah serta relatif murah ditambang dan diubah menjadi energi.
Menambang batubara bisa berguna untuk kemajuan ekonomi suatu negara, namun proses ini juga punya dampak buruk untuk kesehatan dan lingkungan.
Pada dasarnya industri pertambangan menghasilkan metal dan metaloid dalam konsentrasi tinggi yang berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.
Baca Juga: DPRD Batanghari Minta Pemkab Batanghari Awasi Pangkalan Gas
Belum usai persoalan Jalan Simpang Durian Luncuk - Jangga Baru yang mengalami longsor akibat aktivitas pertambangan batubara yang mengancam nasib warga 5 Dusun di Kecamatan Bathin XXlV.
Persoalan dugaan pencemaran lingkungan akibat aktivitas pertambangan juga membuat sebagian warga di Desa Durian Luncuk merasa khawatir.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun dari beberapa orang warga yang berdomisili diseputaran pertambangan di Desa Durian Luncuk menyebut sumber air mereka juga terdampak akibat aktivitas tambang batubara.
Baca Juga: Jembatan Tidak Kunjung Diperbaiki, Warga Tembesi Blokir Jalur Angkutan Batubara di Sungai Batanghari
Warga sekitar mengakui ada beberapa sumur yang menjadi sumber air bagi kehidupan mereka sangat terdampak hingga sumber air tersebut tidak dapat digunakan lagi.
"Sudah dua sumur warga yang terdampak signifikan. Air yang menggenang sudah meluas ke mana mana" imbuh seorang warga Desa Durian Luncuk belum lama ini.
Sementara itu warga berharap kepada pihak perusahaan tambang batubara dan Pemerintah Kabupaten Batanghari agar dapat menyelesaikan perbaikan jalan yang mengalami longsor.
Baca Juga: Jalan Longsor Ulah PT HSBB Ancam Keselamatan Jiwa Warga 5 Dusun
Serta mengambil langkah tepat untuk mengatasi permasalah genangan air yang mulai meluber hingga ke lingkungan hidup warga yang terdampak di Desa Durian Luncuk.