"Penguatan monitoring, evaluasi, dan partisipasi masyarakat secara berkelanjutan juga perlu diprioritaskan agar kendala pelaksanaan cepat teridentifikasi dan diperbaiki." sebutnya.
Baca Juga: Maulana Berlakukan Jam Malam Anak, Pengamat: Arah Moral
Terakhir, Dr. Noviardi mengatakan Pemerintahan Maulana harus menyeimbangkan antara pembangunan fisik, penguatan sosial budaya, dan aspek ekonomi.
Hal ini juga termasuk pemberdayaan UMKM melalui program Banharkat, harus menjadi fokus utama agar program tidak terfragmentasi dan efektif menjawab kebutuhan warga.
Kemudian ia juga menyarankan Pemerintah Kota Jambi harus lebih serius dalam menata perangkat regulasi dan tata kelola, memastikan pendanaan sesuai kebutuhan riil, serta meningkatkan kapasitas pelaksana di lapangan dengan pelibatan multi pihak secara intensif.
Baca Juga: Menilik Kinerja Maulana Untuk Masa Depan Kota Jambi
"Jika ini tidak dilakukan, risiko program lambat berbuah atau bahkan mandek di tengah jalan cukup besar, apalagi di tengah tekanan ekonomi regional dan nasional saat ini." katanya.
"Dengan demikian, Kota Jambi Bahagia dapat menjadi contoh pembangunan inklusif dan berkelanjutan, bukan sekadar slogan kampanye." timpalnya.
Artikel Terkait
Pemerhati Lingkungan Dukung Maulana Perkuat Kontrol dan Evaluasi Perumahan
Revitalisasi Terminal, Maulana: Tak Ada Lagi PO Bus Dipinggir Jalan
Ini Pesan Maulana Pasca Kebakaran Hebat Melanda Solok Sipin
Pengamat 'Kuliti' Kebijakan Walikota Maulana soal 7 SPBU
Maulana Akan Sulap Kawasan Talang Banjar jadi Pusat Oleh-oleh
Pengamat Soroti Kinerja Maulana yang Berusaha Tekan Angka Pengangguran
Menilik Kinerja Maulana Untuk Masa Depan Kota Jambi
Maulana Berlakukan Jam Malam Anak, Pengamat: Arah Moral
Sorotan Tajam di Balik 68 Kendaraan Sampah Bantuan Maulana
Kebijakan Maulana 'Melembut' Usai Diterpa Gelombang Protes