"Sore ini saya jalan-jalan ke TPA Sarimukti menyusuri rumah-rumah yang kumuh, yang penuh dengan lalat, dan ibu ini belum punya beras," ujar Dedi.
"Sehari ibu dapat berapa di sini?" tanyanya.
"Cuma Rp20 ribu, paling gede Rp30 ribu," jawab sang ibu.
Baca Juga: Kabar Baik, Hampir Semua Produk RI Kena Tarif 0 Persen ke Eropa
Dedi pun berjanji akan segera melakukan penataan dan perbaikan pemukiman kumuh di kawasan TPA tersebut.
"Rumah-rumah di sini kumuh. Nanti dalam waktu tidak terlalu lama semuanya akan saya rapikan, bereskan, dan nanti rumah-rumah kumuhnya akan ditata," ungkapnya.
"Selama ini ditata, mereka akan cari kontrakan di sekitar sini," pungkasnya.
Baca Juga: Ursula von der Leyen Umumkan Kemudahan Visa Bagi WNI
Kunjungan tersebut mengundang keprihatinan publik dan memunculkan kembali sorotan terhadap kemiskinan ekstrem di sekitar kawasan pembuangan sampah.
Artikel Terkait
Ursula von der Leyen Umumkan Kemudahan Visa Bagi WNI
Eropa dan RI Sepakati CEPA, Siap-Siap Banjir Lapangan Kerja Baru
Kabar Baik, Hampir Semua Produk RI Kena Tarif 0 Persen ke Eropa
Setelah RK, Helmy Yahya Jadi Korban Pesawat Super Air Jet yang Delay
CEPA Tuntas, Produk Indonesia Bakal Banjiri Pasar Uni Eropa
Pemprov Jabar Siap Bantu Seragam dan Buku untuk Siswa Kurang Mampu
Manajemen GBK Buka Suara Soal Speaker Bocor Suara Desahan
Bonus Atlet PON Aceh-Sumut 2024 Belum Cair, Menpora: Tanggung Jawab Daerah
Olahraga Dipajaki 10 Persen, Menpora: Pemerintah Punya Hak Ambil Kontribusi
Senin Berkah, Fadhil Arief Lantik Ribuan PPPK di Aek Meliuk