GEMALANTANG.COM, JAWA BARAT -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, buka suara menanggapi laporan pidana terhadap dirinya yang diajukan oleh seorang wali murid, Adhel Setiawan. Alih-alih meradang, Dedi memilih merespons dengan tenang.
Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, pria yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi (KDM) itu menyebut bahwa kritik dan upaya hukum terhadap dirinya bukan sesuatu yang harus ditanggapi secara emosional.
Baca Juga: Soal Izin PT GAG Nikel di Raja Ampat, Bahlil: Saya Belum Masuk Kabinet
“Saya sampaikan ya kepada semuanya, berbagai upaya yang diarahkan pada diri saya baik kritik, saran, bully, nyinyir atau upaya mempidanakan diri saya, enggak usah ditanggapi dengan emosi,” ucap Dedi pada Sabtu 7 Juni 2025.
“Mungkin mereka lagi mau mencari perhatian,” lanjutnya.
Untuk diketahui, Dedi Mulyadi dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh Adhel Setiawan ke pada Kamis 5 Juni 2025.
Baca Juga: Fadli Zon Bilang Gini Soal Tambang Nikel di Raja Ampat
Adhel menuding kebijakan Gubernur Dedi yang mengirimkan siswa bermasalah ke barak militer sebagai bentuk pelanggaran terhadap hak anak.
Menurut Adhel, kebijakan tersebut melanggar ketentuan yang tertuang dalam Undang-Undang Perlindungan Anak.
“Pasal yang kami masukkan itu UU Perlindungan Anak di Pasal 76 H,” jelas Adhel.
Baca Juga: Di Hari Raya Idul Adha, Fadhil Arief Doakan Jamaah Haji Batang Hari
Ia juga menuding Dedi menjalankan kekuasaan tanpa landasan hukum.
“Dedi Mulyadi ini kami anggap melaksanakan negara kekuasaan,” imbuhnya.
Artikel Terkait
Begini Kronologi dan Klarifikasi soal Instagram Gibran Follow Akun Judol
Prabowo Turun ke Lapangan : Kita Harus Menang Melawan Jepang
Setelah Tekuk China Erick Thohir Sebut Tim Garuda Akan Hadapi Laga Uji Coba
Di Hari Raya Idul Adha, Fadhil Arief Doakan Jamaah Haji Batang Hari
Raya Qurban, Fadhil Arief Ajak Semangat Bebagi
Jokowi Buka Suara Soal Isu Pemakzulan Gibran
Polisi Tangkap Dua Pembobol Rekening Bermodus File APK
Fadli Zon Bilang Gini Soal Tambang Nikel di Raja Ampat
Timnas Indonesia Lawan Jepang, Erick Thohir: Kita Bangsa Besar
Soal Izin PT GAG Nikel di Raja Ampat, Bahlil: Saya Belum Masuk Kabinet