Ia juga menyebutkan, di era yang serba digital ini masyarakat harus pintar memilah informasi yang diterima, karena banyak disinformasi yang beredar khususnya di tahapan kampanye ini.
Masyarakat harus bijak dan cerdas dalam menerima informasi yang didapat di sosial media, baik lewat Facebook, Instagram, pesan Whapshap maupun media-media online.
Untuk mewujudkan hal tersebut,pentingnya pemahaman mengenai literasi digital agar terhindar dari bahaya hoaks di ruang digital.
Literasi digital akan menciptakan tatanan masyarakat dengan pola pikir dan pandangan yang kritis- kreatif.
"Masyarakat tidak akan mudah termakan oleh isu yang provokatif, menjadi korban informasi hoax, atau korban penipuan yang berbasis digital. Membangun budaya literasi digital perlu melibatkan peran aktif masyarakat secara bersama-sama," ajaknya.