Baca Juga: Rencana Trump Untuk Memindahkan Warga Palestina Tuai Reaksi Keras Baru
"Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia berada dalam puncak musim hujan, yang biasanya ditandai dengan curah hujan yang cukup tinggi," jelas Ida kepada media.
Ia menerangkan bahwa hujan di periode Januari-Februari disebabkan oleh angin Monsun Asia yang membawa udara lembap dari Benua Asia dan Samudera Pasifik ke Indonesia melalui angin baratan.
Angin Monsun Asia bertiup dari barat ke timur, mengalir dari Benua Asia bertekanan tinggi ke Benua Australia yang memiliki tekanan lebih rendah.
“Karena itulah, meskipun Imlek sendiri tidak memengaruhi cuaca, potensi hujan di Indonesia saat perayaan ini cukup tinggi, mengingat periode tersebut memang bertepatan dengan musim hujan," tambahnya.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, yang menjelaskan bahwa sistem penanggalan Imlek menggunakan kalender lunar-solar, yaitu kombinasi antara kalender Matahari dan Bulan.
Hal ini menyebabkan perayaan Imlek selalu berlangsung di bulan Januari-Februari, yang bertepatan dengan musim hujan di Indonesia.
Hujan Saat Imlek: Kearifan Lokal di Indonesia
Artikel Terkait
Belum Ada 24 Jam, Medali Jonatan Christie Rusak, Panitia Indonesia Masters Beri Tanggapan
Belalang akan Jadi Salah Satu Menu Alternatif dalam Makan Bergizi Gratis, Amankah Dikonsumsi Anak?
Serupa namun Tak Sama, Pedagang Es Teh Dapat Pujian dan Hadiah Rp100 Juta, Penjual Telur Gulung Ini Dicibir Gegara ‘Ngepruk’ Harga Tinggi
Simak Perbedaan Aturan Sistem Zonasi yang Akan Segera Diganti dengan PPDB Domisili
Menelusuri Jejak Penipuan Online via Aplikasi Kencan di Jakarta: Awalnya Kenalan Ujungnya Minta Uang!