Kecelakaan Angkutan Batubara Menelan Korban Jiwa

Gemalantang.com -Kembali lagi mobil angkutan batubara memakan korban jiwa di jalan Tempino-Muara Bulian pada Senin (14/10/2024).

Kecelakaan ini tersebut tepatnya diRT 15, Dusun Sekar Sari, Desa Penerokan, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari

Dengan kejadian ini membuat masyarakat Kabupaten Batanghari geram, karena angkutan batubara yang melintas di jalan nasional tak pernah menindakan aturan.

Baca Juga: Gawat! Nasabah Bank Sumut Sok, Puluhan Uang Raib

Salah seorang warga Kabupaten Batanghari, Wanto mengatakan, semua orang butuh untuk biaya hidup. Tapi tidak juga harus mengorbankan orang lain.

" Jangan sampai nanti masyarakat yang turun lagi ke jalan untuk menghentikan operasional angkutan batubara," sebutnya, Selesa (15/10/2024).

Baca Juga: Dinilai Pembelot, Gerindra Jambi Pecat Dr Noviardi dari Kader Partai

Kecelakaan yang menewaskan bayi dengan dua unit sepeda motor. Dan dua mengalami luka dalam kategori berat dan dua orang lagi kategori luka ringan.

" Coba kita bayangkan, bagaimana perasaan orang tuanya melihat anaknya meninggal akibat kecelakaan angkutan batubara," katanya.

Atas kejadian tersebut, Kepala Satuan (Kasat) Lalulintas Polres Batanghari IPTU Agung Prasetyo Soegiono di Muara Bulian, Selasa, mengatakan kecelakaan itu terjadi pada hari Senin tanggal 14 Oktober 2024 sekitar pukul 19:00 WIB.

Baca Juga: Silaturahmi Bersama Warga Pengabuan, H Assek: Terima Kasih Pak Haris Sudah Bangun Jalan Teluk Nilau-Senyerang

"Ya, benar kecelakaan itu terjadi di Desa Penerokan yang memakan korban satu bayi usia enam bulan meninggal dunia," ungkapnya.

Kecelakaan lalu lintas berawal dari adanya kecelakaan antara dua kendaraan bermotor yang dalam posisi tidak jauh dari kendaraan truk angkutan batubara.

Berawal dari kendaraan bermotor melintas dari arah Bajubang menuju Tempino yang ingin mendahului kendaraan roda enam dan setibanya di lokasi kejadian ada satu unit motor lagi berada di badan jalan yang ingin putar balik.

Baca Juga: Heboh!! Warga Jambi Temukan Seorang Ayahnya Gantung Diri