GEMALANTANG.COM - Sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan pelantikan kepala daerah secara serentak yang berlangsung pada tanggal 6 Februari 2025 .
Namun pelantikan tersebut ditunda. Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian membenarkan kemungkinan penundaan tersebut. Ia menyebut pelantikan kepala daerah akan dilakukan antara 18 hingga 20 Februari 2025.
Sementara pada rapat koordinasi (Rakor) persiapan pelantikan kepala daerah hasil Pilkada Serentak 2024 melalui zoom meeting, Senin (3/2/2024) Mendagri Tito Karnavian mengatakan akan dilakukan pada 20 Februari 2025.
Baca Juga: Fadhil Arief Sebut, Membangun Batanghari Butuh Semua Pihak
Mendagri Tito Karnavian juga menyebutkan pelantikan ini dilaksanakan oleh Presiden yang akan dapat menciptakan stabilitas politik dan memastikan roda pemerintahan tetap berjalan dengan baik
"Kita berharap situasi politik sudah mantap semua pihak dapat bekerja dan polarisasi politik selesai dengan demikian pemerintah yang berjalan bukan lagi pemerintah transisi," tegas Mendagri Tito Karnavian saat zoom meeting bersama Kepala Kaerah se-indonesia.
Baca Juga: Ketua DPRD Batanghari Rahmad Hasrofi Dukung Program Batanghari Super Tangguh
Tidak hanya Kepala Daerah yang akan dilantik tetapi pada Zoom Meeting itu juga dihadiri seluruh ketua DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota untuk mendengar pidato dari Mendagri Tito Karnavian.
Artikel Terkait
Di-notice Kajol, Begini Respon sang Artis Bollywood Melihat Mayor Teddy dan Menlu Sugiono Menyanyikan Kuch Kuch Hota Hai
Mulai 1 Februari, Gas Elpiji 3 Kg Tidak Lagi Dijual di Pengecer, Lalu Bisa Beli di Mana?
Raffi Ahmad Tercatat Punya Kekayaan Rp 1 Triliun dan Masuk di Jajaran Pejabat Terkaya Prabowo-Gibran, Utangnya Capai Ratusan Miliar
Kapan Malam Nisfu Syaban 2025 dan Apa Saja Amalan yang Harus Dijalankan Serta Keutamaannya Bagi Kaum Muslim?
Berbeda dengan Zonasi, SPMB Siswa SMA Pakai Sistem Rayon dan Bisa Daftar Antar Provinsi
Punya Harta Rp1 Triliun Tetapi Cicilannya Rp136 Miliar, Raffi Ahmad Akui Pernah Punya Cicilan Mencapai Rp2 Miliar Tiap Bulannya
Penjual Eceran Diminta Berhenti Jual Gas Elpiji 3 Kg, Ternyata Ini Gantinya