Sementara itu, Ketua Umum Jaringan Pemred Promedia Sunardi Panjaitan menilai kritik semacam ini wajar dan konstruktif.
Menurutnya, sejumlah daerah masih menunjukkan pola pengadaan bahan pangan yang terlalu tersentralisasi pada pemasok besar.
“Idealnya, produsen lokal harus dilibatkan lebih luas agar manfaat ekonomi benar-benar dirasakan masyarakat daerah,” kata Sunardi.
Baca Juga: Aksi Bela Palestina di Kedubes AS, 250 Bus Jawa-Sumatera Penuhi Jakarta
BGN sendiri menegaskan bahwa proporsi bahan pangan lokal, termasuk susu segar dan produk pertanian desa, terus ditingkatkan dalam pelaksanaan MBG.
Program ini diharapkan menjadi fondasi kuat untuk gizi nasional sekaligus pertumbuhan ekonomi rakyat yang berkeadilan.