GEMA LANTANG, JAKARTA -- Empat perusahaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta yakni Shell Indonesia, BP-AKR, ExxonMobil, dan Vivo akhirnya menyatakan persetujuannya untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.
Diketahui, beberapa waktu terakhir SPBU swasta mengeluhkan adanya kekurangan stok BBM.
“Shell Indonesia menginformasikan bahwa produk bensin Shell tidak tersedia di beberapa jaringan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Shell hingga waktu yang belum dapat dipastikan,” demikian isi keterangan dalam laman resmi Shell Indonesia yang dilihat pada hari ini, Sabtu, 20 September 2025.
Baca Juga: Stok BBM SPBU Swasta Masih Kosong hingga Tudingan Monopoli Pertamina
Kesepakatan yang diambil tersebut diputuskan usai keempat perusahaan mengadakan rapat bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.
Bahlil mengatakan bahwa SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen di tahun 2025, di mana jumlah tersebut 10 persen lebih banyak dari tahun 2024.
“Kuota ini sudah diberikan secara normal, namun ada kondisi di mana 110 persen yang diberikan itu habis sebelum 31 Desember,” ujar Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kantor Kementerian EDM pada Jumat, 19 September 2025.
Baca Juga: PCO Diganti Jadi Badan Komunikasi Pemerintah Usai Evaluasi
“Atas dasar itu, pemerintah membuat keputusan untuk tetap dilayani, tetapi akan diberikan lewat kolaborasi dengan Pertamina,” imbuhnya.
Ketum Partai Golkar tersebut menegaskan memang mau tak mau, untuk menambah impor harus melakukan kolaborasi dengan Pertamina.
“Mereka (swasta) setuju dan memang harus setuju untuk kolaborasi dengan Pertamina,” tegasnya sambil memberikan beberapa syarat kesepakatan.
Baca Juga: Ibu Pengupas Bawang Terharu Anaknya Bisa Sekolah Lagi
Bahlil membeberkan bahwa produk yang akan dibeli SPBU swasta dari Pertamina adalah yang masih base fuel atau produk yang belum mengalami pencampuran dengan yang lain.