nasional

Penuhi Kebutuhan Listrik, Pemerintah Resmikan Green Hidrogen di Lampung

Selasa, 9 September 2025 | 23:24 WIB
Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung (kiri), Komisaris Utama PT Pertamina Tbk, Mochamad Iriawan (tengah), dan Direktur Utama PT Pertamina Tbk., Simon Aloysius Mantiri (dua dari kanan) (Ist)

GEMA LANTANG, LAMPUNG – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meresmikan proyek hidrogen hijau pertama di Indonesia yang berbasis panas bumi di Ulubelu, Lampung.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) ini menyuplai lebih dari 25% kebutuhan listrik Provinsi Lampung.

Kawasan ini telah lama menjadi tulang punggung pasokan listrik wilayah, dengan kapasitas terpasang 220 MW yang mampu menekan emisi karbon hingga 1 juta ton CO₂ per tahun. 

Baca Juga: Mencuat Isu Raffi Ahmad Jadi Menpora Pengganti Dito Ariotedjo

Kini, Ulubelu naik kelas menjadi pionir pemanfaatan energi terbarukan untuk produksi hidrogen hijau yang ramah lingkungan.

“Ulubelu telah lama membuktikan keandalan energi panas bumi sebagai baseload. Hari ini, kita menyaksikan transformasi berikutnya yaitu listrik bersih dari Ulubelu digunakan untuk menghasilkan hidrogen hijau." katanya.

"Ini adalah bukti bahwa roadmap transisi energi Indonesia berjalan konkret, tahap demi tahap,” timpal Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di Ulubelu, Lampung, Selasa, 9 September 2025.

Baca Juga: IHSG Anjlok usai Reshuffle Kabinet, Menko Airlangga: Masalah Sentimen

Ia menyampaikan, kehadiran proyek ini membuktikan transisi energi bukan sekadar jargon, melainkan langkah nyata yang berlandaskan aset riil.

Investasi dan Pendanaan

Data Kementerian ESDM mencatat, bahwa tahap awal proyek itu membutuhkan investasi sekitar Rp200–300 miliar.

Dana itu bersumber dari kombinasi pendanaan internal Pertamina Geothermal Energy (PGE), dukungan green financing internasional, serta kerja sama dengan lembaga multilateral, seperti JICA dan Asian Development Bank (ADB). 

Untuk tahap komersial penuh, nilai investasi diproyeksikan mencapai US$100–150 juta (Rp1,6–2,4 triliun) dengan target produksi ribuan ton hidrogen hijau per tahun.

Baca Juga: Luhut Ngaku Yakin Mantan Bawahannya Bakal Capai Target Ekonomi RI

Bukti Nyata di Lapangan

 

Halaman:

Terkini

D’Raja Law Firm, Mitra Hukum Terpercaya di Indonesia

Selasa, 16 Desember 2025 | 19:16 WIB

Pengamat: Perpol Kapolri tak Langgar Keputusan MK

Minggu, 14 Desember 2025 | 12:55 WIB

Pengamat Sebut Temuan Ombudsman RI Bukan Putusan Hukum

Sabtu, 13 Desember 2025 | 15:57 WIB

Tanfidziyah Copot Gus Ipul dari Posisi Sekjen PBNU

Sabtu, 29 November 2025 | 08:37 WIB