Warga RI yang berbondong-bondong pindah dari Facebook ke TikTok dipengaruhi oleh perubahan cara masyarakat mengkonsumsi konten.
Baca Juga: Menlu Belanda Mundur Gegara Gagal Amankan Sanksi Terhadap Israel
TikTok dinilai menawarkan video singkat, cepat, dan interaktif lebih sesuai dengan pola penggunaan masyarakat Indonesia saat ini.
Bagi perempuan, TikTok menjadi aplikasi paling populer dengan persentase 37,55 persen.
Sedangkan di kalangan laki-laki, YouTube menempati posisi pertama dengan 26,31 persen, diikuti TikTok sebesar 32,98 persen.
Baca Juga: Malaysia Dukung RI Perjuangkan Sistem Royalti Internasional
Generasi Z (kelahiran 1997–2012) tercatat sebagai pengguna TikTok terbesar, mencapai 42,27 persen, disusul millenial (kelahiran 1981–1996) 33,40 persen.
Ini menunjukkan TikTok benar-benar menjadi 'rumah digital' bagi generasi muda Indonesia.
Namun di sisi lain, generasi yang lebih senior justru semakin betah dengan YouTube. Gen X, Baby Boomers, hingga Pre-Boomer lebih banyak menghabiskan waktu menonton konten di platform tersebut.
Baca Juga: Dipastikan Independen, Pemerintah Tak Cawe-Cawe Dalam Kongres PWI
Fenomena ini sekaligus menandai babak baru dalam peta media sosial Indonesia. Jika dulu Facebook menjadi wadah utama semua kalangan, kini ekosistem digital terpecah berdasarkan generasi dan preferensi konten.
Peralihan dari Facebook ke TikTok serta ketertarikan Gen X pada YouTube juga mencerminkan lanskap media sosial di Indonesia bergerak sangat dinamis, dan bisa terus berubah dalam waktu singkat.