Mantan Kepala Daerah DKI Jakarta itu menilai, selama ini Indonesia kerap hanya diwakili oleh Menteri Luar Negeri, bukan oleh Presiden RI secara langsung.
"Kita harus selalu muncul dalam pertemuan-pertemuan global. Bapak ibu sekalian bertahun-tahun Indonesia absen di pertemuan PBB. Kepala negara tidak muncul. Selalu Menteri Luar Negeri," kata Anies dalam pidatonya saat rapat bersama ormas Gerakan Rakyat di Jakarta itu.
Baca Juga: Khofifah Temui Keluarga Korban KMP Tunu Pratama Jaya di Ketapang
Anies sempat menuturkan, ketidakhadiran kepala negara dalam forum seperti itu dapat merugikan posisi Indonesia di mata dunia.
Padahal, lanjut Anies, sebagai negara besar, Indonesia dinilai memiliki tanggung jawab moral dan politik untuk turut serta dalam menyelesaikan persoalan global.
Dalam analoginya, mantan kontestan presiden di Pilpres 2024 itu membandingkan kondisi tersebut dengan seseorang yang memiliki rumah besar namun tak pernah hadir dalam rapat kampung.
Baca Juga: Istana Ancam Coret Data Penerima Bansos yang Ketahuan Main Judi Online
Anies mengatakan, meskipun tetap membayar iuran, ketidakhadiran itu membuatnya tak dilibatkan dalam pengambilan keputusan.
"Kalau kita tidak aktif di dunia internasional. Itu seperti begini. Kita warga kampung. Ukuran kampungnya nomor 4 terbesar," terangnya.
"Ukuran rumahnya nomor 4 terbesar di RT itu. Tapi kalau rapat kampung kita tidak pernah datang. Cuman kita bayar iuran jalan terus," tukas Anies.